Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sebelum Aktifkan Layanan PayLater, Siapkan Diri dengan Risikonya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi PayLater. Tim Douglas/Pexels
Ilustrasi PayLater. Tim Douglas/Pexels
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta – Penggunaan fitur PayLater atau bayar nanti pada sejumlah e-commerce mempermudah masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya, mulai dari berbelanja barang hingga jasa. Sebagaimana dikutip dari Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam Edisi 2021, PayLater menjadi tren sistem pembayaran yang banyak digandrungi para pembeli, khususnya generasi milenial. Kendati menawarkan sejumlah kemudahan dan efisiensi, tetapi keberadaan layanan PayLater dapat berpotensi menimbulkan permasalahan ke depannya, khususnya bagi keuangan para penggunanya.

Melansir laman repositori.usu.ac.id, layanan PayLater sejatinya memiliki kesamaan sistem pembayaran dengan kartu kredit. Pengguna yang mengaktifkan fitur ini pada e-commerce langganannya dapat membeli barang atau jasa dengan sistem pembayaran dicicil. Sebenarnya keberadaan fitur layanan ini dapat meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.

Namun, jika pengguna tidak berhati-hati dan tidak memiliki manajemen keuangan yang baik, pengguna dapat terjebak dalam jeratan utang atau cicilan karena memakai layanan PayLater ini. Oleh karena itu, pertimbangkan lima hal berikut sebelum memutuskan untuk mengaktifkan fitur PayLater.

Perilaku Konsumtif
Kemudahan fitur PayLater yang ditawarkan menimbulkan dampak buruk bagi diri sendiri. Mengutip laman banksinarmas.com, pengguna jadi mudah ‘terlena’ untuk membeli barang tanpa pikir panjang. Hal ini dapat mendorong pengguna terjerumus membeli barang di luar kebutuhannya.

Keuangan Menjadi Terganggu
Cicilan akibat penggunaan sistem PayLater dengan jangka waktu tertentu bisa memengaruhi kondisi finansial. Keberadaan ‘utang’ tersebut dapat meningkatkan pengeluaran sehingga menganggu manajemen keuangan yang sudah dirancang sebelumnya.

Biaya Tambahan dan Bunga
Mengutip Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam Edisi 2021, risiko PayLater berikutnya adalah keberadaan beban biaya tambahan atau bunga ketika membeli barang atau jasa menggunakan fitur ini. Iming-iming layanan PayLater, berupa kemudahan dan efektivitas, membuat sebagian orang luput memperhatikan detail biaya. Hal ini tentunya menambah pengeluaran finansial.

BI Checking
Ketika pengguna terlambat membayarkan tagihan PayLater dapat menodai BI Checking-nya. Melansir laman cimbniaga.co.id, buruknya riwayat pembayaran kredit membuat seseorang akan kesulitan ketika akan mengajukan kredit kembali.

Peretasan Identitas
Datadiri yang diunggah pada situs atau aplikasi e-commerce dengan PayLater tidak menjamin keamanannya. Sebagaimana dijelaskan dalam Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam Edisi 2021,  risko peretasan database oleh para cyber crime untuk hal-hal yang tidak bertanggungjawab tetap ada.

NAOMY A. NUGRAHENI 

Baca: Alasan Orang Lebih Memilih PayLater Dibandingkan Kartu Kredit

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

7 jam lalu

Duta Besar Inggris untuk ASEAN Sarah Tiffin (kiri) dan Pejabat Ekonomi Senior Inggris untuk ASEAN Martin Kent (kanan) setelah acara peluncuran ASEAN-UK Economic Integration Programme (EIP) di Jakarta pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.


Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

8 jam lalu

UOB Media Literacy Circle bersama dengan OJK dan Pendiri Sekolah Cikal mengenai literasi keuangan bagi generasi muda, termasuk mengenai Pinjol pada 24 April 2024/UOB
Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.


Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

1 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

1 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

2 hari lalu

Ilustrasi belanja / kelas menengah. ANTARA/Adwit B Pramono
OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

OJK memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

3 hari lalu

Seremoni program Kemitraan Australia-Indonesia untuk Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur, yang akan menggabungkan modal pemerintah dan swasta untuk mempercepat investasi, 19 April 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK


Cara Mengganti Akun Pembayaran Google Play yang Mudah

6 hari lalu

Cara mengganti akun pembayaran Google Play dapat dilakukan dengan praktis dan mudah. Berikut ini beberapa langkah yang bisa Anda ikuti. Foto:  TechCrunch
Cara Mengganti Akun Pembayaran Google Play yang Mudah

Cara mengganti akun pembayaran Google Play dapat dilakukan dengan praktis dan mudah. Berikut ini beberapa langkah yang bisa Anda ikuti.


Cara Daftar Shopee Video Top Creator untuk Pemula yang Mudah

7 hari lalu

Sebagai pengguna Shopee, Anda bisa mendaftar Shopee Video Top Kreator dengan cara berikut ini. Ketahui juga beberapa persyaratannya berikut. Foto: Canva
Cara Daftar Shopee Video Top Creator untuk Pemula yang Mudah

Sebagai pengguna Shopee, Anda bisa mendaftar Shopee Video Top Kreator dengan cara berikut ini. Ketahui juga beberapa persyaratannya berikut.


Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

8 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?


15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

8 hari lalu

Ilustrasi wanita karier atau bekerja. shutterstock.com
15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.