TEMPO.CO, Jakarta - Rencana pemerintah memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan Timur dinilai tak mengubah prospek pasar properti di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi atau Jabodetabek.
Hal tersebut disampaikan oleh Konsultan properti Jones Lang LaSalle (JLL). Pasalnya, tahapan awal pemindahan ibu kota negara pada semester pertama tahun 2024 mendatang baru difokuskan untuk sektor pemerintahan terlebih dahulu.
"Sehingga kita melihat Jabodetabek saat ini masih menjadi target utama investor yang ingin melakukan investasi," ujar Head of Research JLL Yunus Karim, dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa, 19 Oktober 2021.
Yunus menyebutkan pasar properti di kawasan Jabodetabek masih akan tetap diminati investor. Pasalnya, keberadaan pusat bisnis akan tetap berada di Jakarta masih menjadi daya tarik yang kuat.
Selain itu, sektor pergudangan dan rumah tapak banyak sekali berada di kawasan Jabodetabek. Hingga kini, kedua sektor properti tersebut masih mendapatkan respons cukup sehat dari pasar.