TEMPO.CO, Jakarta - Bank milik pengusaha Chairul Tanjung, PT Allo Bank Indonesia Tbk. telah mengadakan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada Jumat pekan lalu, 15 Oktober 2021. Rapat tersebut menyetujui rencana perseroan melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue.
Hal itu diketahui dalam keterbukaan informasi perseroan ke Bursa Efek Indonesia pada hari ini, Senin, 18 Oktober 2021. Perusahaan dengan kode saham BBHI itu akan menerbitkan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) kepada para pemegang saham dalam jumlah sebanyak-banyaknya 11 miliar saham biasa atas nama dengan nilai nominal masing-masing saham sebesar Rp 100.
Selain itu, RUPSLB juga memberikan kuasa dan wewenang ke direksi untuk menentukan kepastian jumlah saham yang akan dikeluarkan dalam rangka penawaran umum terbatas (PUT) serta menentukan rasio pemegang saham yang berhak atas HMETD. Direksi pun diberikan kuasa untuk menentukan harga pelaksanaan dalam rangka rights issue.
Sebelumnya, Bank Allo menyebutkan bahwa dana dari rights issue akan digunakan sebagai penguatan modal perseroan yang akan digunakan untuk pengembangan usaha perseroan. Termasuk di dalamnya adalah mengembangkan kegiatan usaha dalam bidang kredit dengan inovasi teknologi atau bank digital.
Bank Allo sebelumnya sudah melaporkan realisasi penggunaan dana dari hasil penawaran umum terbatas (PUT) II yang efektif pada 26 Juli 2021. Pada aksi itu, Allo Bank menerbitkan sebanyak 7,49 miliar saham baru dengan nominal Rp 100 per saham.
Adapun harga pelaksanaan ditetapkan Rp 100 per saham, sehingga dana yang didapatkan senilai Rp 749,85 miliar. Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pekan lalu, 14 Oktober 2021, disebutkan bahwa setelah dikurangi biaya penawaran umum Rp 1,4 miliar, maka hasil bersih yang diterima BBHI adalah Rp 748,44 miliar.
Keseluruhan dana yang diperoleh dari rights issue rencananya bakal digunakan untuk memenuhi permodalan. Adapun, realisasi penggunaan dana disebutkan seluruhnya senilai Rp 748,44 miliar digunakan untuk memenuhi permodalan. Dengan demikian, tidak ada sisa dana hasil penawaran umum dari rights issue PUT II Allo Bank.
BISNIS
Baca: Sentimen Positif, Bitcoin Akan Kembali Tembus Rekor Tertinggi Rp 900 Jutaan?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.