TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia menyatakan penyaluran kredit baru pada September 2021 diindikasi meningkat dibandingkan Agustus 2021. Hasil survei kepada perbankan menunjukkan bahwa Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru pada September 2021 sebesar 48,9 persen, lebih tinggi dibandingkan SBT 25,0 persen pada bulan sebelumnya.
"Berdasarkan kelompok bank, peningkatan pertumbuhan penyaluran kredit baru pada September 2021 diprakirakan terjadi pada seluruh kategori bank," kata Kepala Grup Departemen Komunikasi Bank Indonesia Muhamad Nur dalam keterangan tertulis Jumat, 15 Oktober 2021.
Berdasarkan jenis penggunaan, penyaluran kredit baru pada September 2021 diprakirakan meningkat pada jenis kredit modal kerja, kredit investasi, dan KPR. Sementara itu, pada jenis kredit konsumsi (selain KPR) diprakirakan melambat.
Berdasarkan kategori lapangan usaha, penyaluran kredit baru pada September 2021 terutama diprioritaskan kepada lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran, diikuti oleh Industri Pengolahan/Manufaktur, Konstruksi, serta Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan.
"Faktor utama yang mempengaruhi perkiraan penyaluran kredit baru pada September 2021 yaitu prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta permintaan pembiayaan dari nasabah," ujarnya.
Dia juga mengatakan penyaluran kredit baru diprakirakan kembali menguat pada Oktober 2021, terindikasi dari SBT perkiraan penyaluran kredit baru Oktober 2021 sebesar 78,7 persen. Berdasarkan kelompok bank, pertumbuhan penyaluran kredit baru yang meningkat diprakirakan terjadi pada kategori bank umum dan BPD.
Sementara itu, berdasarkan jenis penggunaan, meningkatnya pertumbuhan kredit baru diprakirakan terjadi pada KMK, KI, dan kredit konsumsi (selain KPR).
Baca Juga: OJK: Restrukturisasi Kredit Melandai, Posisi Saat Ini Rp 720 T