TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pola distribusi perdagangan empat komoditas strategis sepanjang 2020. Hasilnya BPS mencatat rantai distribusi komoditas gula pasir, paling tinggi dibanding beras, minyak goreng, dan telur ayam ras.
Ini terlibat dari Margin Perdagangan dan Pengangkutan (MPP) total gula yang mencapai 25,86 persen. Artinya kalau harga gula di produsen misalnya Rp 10 ribu, konsumen akhir membeli di harga Rp 12.586.
"Gula pasir paling tinggi," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Jumat, 15 Oktober 2021.
MPP adalah selisih nilai penjualan dan nilai pembelian yang mengikutsertakan biaya pengangkutan. Makin besar MPP, makin besar pula selisih harga antara produsen dan konsumen.
Sementara, MPP total untuk tiga komoditas lain lebih rendah ketimbang gula. Mulai dari beras 21,47 persen, telur ayam ras 20,19 persen, dan minyak goreng 17,41 persen.
Tingginya selisih harga pada gula pasir disebabkan oleh rantai distribusinya yang lebih panjang. BPS mencatat ada empat rantai di komoditas ini (produsen, distributor, pedagang grosir, pedagang eceran).