TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi mencatat tingginya aktivitas transaksi di pasar modal dalam tiga bulan terakhir. Peningkatan itu menjadi rekor baru sejak swastanisasi BEI pada 1992.
"Tahun 2021 ini menjadi tahun yg penuh dengan harapan pemulihan ekonomi dan ini tercermin dari tingginya aktivitas perdagangan di BEI dalam tiga bulan terakhir," kata Inarno dalam pembukaan Capital Market Summit & Expo secara virtual, Kamis, 14 Oktober 2021.
Dia mengatakan pada rata-rata nilai perdagangan harian yang mencapai lebih dari Rp 13 triliun per hari atau melonjak dua kali lipat dalam lima tahun terakhir. Frekuensi transaksi, kata dia, juga naik menjadi rata-rata 1,2 juta transaksi per hari dan merupakan tertinggi di kawasan ASEAN dalam tiga tahun terakhir ini.
Hal ini turut diikuti dengan lonjakan volume perdagangan yang mencapai lebih dari Rp 19 miliar lembar saham per hari.
Inarno juga mengatakan jumlah investor saham atau identitas tunggal investor (SID) baru terus mengalami peningkatan dalam delapan bulan terakhir di 2021.
"Berdasarkan data KSEI per 31 September 2021, SID pasar modal Indonesia telah mencapai lebih dari 6,4 juta SID, termasuk di dalamnya adalah 2,9 juta SID saham," ujar Inarno.
Peningkatan itu, kata dia, mencapai rekor baru atau telah bertambah 1 juta investor saham baru.
Selain itu, jumlah perusahaan yang terdaftar di BEI juga mengalami peningkatan menjadi 750 perusahaan tercatat per 30 September 2021. Dari jumlah itu terdapat penambahan baru sebanyak 38 listed company.
"Semoga pasar modal kita terus memberikan kinerja yang baik, dengan demikian dapat membantu pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi yang kita hadapi," kata Inarno menjelaskan lebih lanjut soal kinerja BEI.
Baca: Terkini Bisnis: Janji Agen Prudential ke Wanda Hamidah, Kereta Cepat Mubazir