"Oke Wanda, kemarin data-data, bill-bill dokter yang kemarin, tolong disimpan, karena itu bisa di-reimburse, itu bisa diganti, tindakannya pasti akan di-cover semuanya," kata Wanda menceritakan pernyataan sang agen.
"Jadi, I feel so secure, happy, bahkan sebelum dan setelah operasi akan di-cover asuransi," kata Wanda. Sehingga saat itu, Wanda mengaku tidak melihat ada niat jelek dari sang agen. Ia menyebut sang agen asuransi sangat membantu dan bahkan terlalu optimis.
Setelah itu, sang anak yang harus menjalani operasi akhirnya membuat kronologi kejadian. Setelah semua selesai, Wanda lalu menunggu selama satu hingga dua minggu.
Setelah penantian tersebut, Wanda kaget karena sang agen mengatakan hanya Rp 10 juta saja biaya yang bisa diklaim oleh asuransi, dari total biaya operasi yang mencapai Rp 50 sampai Rp 60 juta.
"Itu terus terang saya agak syok sih," kata dia. Lantaran, kata Wanda, sang agen sebelumnya dengan sangat optimis menyebut semua biaya saat operasi dan terapi pasca operasi akan ditanggung semuanya.
Merasa tak puasa dengan jawaban tersebut, Wanda mengaku meminta sahabatnya itu untuk menanyakan kepada kepada atasannya di Prudential. Wanda menyebut dirinya memberi kesempatan beberapa kali kepada sang agen, barangkali ada kesalahan.
Tapi ternyata tak ada perubahan. Wanda hanya bisa menerima klaim Rp 10 juta, yang merupakan manfaat dari kartu merah yang lama, bukan kartu hitam yang telah di-upgrade.