TEMPO.CO, Jakarta - Pada gelaran Hadiah Nobel tahun ini, tiga ekonom dari Amerika Serikat mendapat Hadiah Nobel dalam Ilmu Ekonomi. Ketiga nama tersebut, David Card, Joshua Angrist dan Guido Imbens. Disebutkan, ketiganya berjasa dalam mempelopori “eksperimen alami” dalam menunjukkan dampak ekonomi di dunia nyata.
Berikut Profil dari ketiga nama tersebut:
David Card
Ekonom kelahiran 1956 ini merupakan profesor ekonomi di University of California, Berkeley. Ia juga merupakan ekonom tenaga kerja Kanada-Amerika, hal ini yang membawa Card meraih nobel atas kontribusi nyata pada ekonomi tenaga kerja. Sebelum mendapat Hadiah Nobel, Card juga pernah mendapat beberapa penghargaan seperti John Bates Clark Medal (1995), Frisch Medal (2008), dan BBVA Foundation Frontiers of Knowledge Award (2014).
Pemilik nama lengkap David Edward Card ini juga banyak kontribusi mendasar dalam penelitian mengenai imigrasi, pendidikan, pelatihan kerja dan ketidaksetaraan yang banyak berkutat pada perbandingan antara Amerika Serikat dan Kanada. Karya Card banyak mengandung saran kebijakan, juga paling konsisten mengutip dukungan dalam peningkatan imigrasi dan undang-undang upah minimum.
Joshua Angrist
Penerima Hadiah Nobel bidang ekonomi 2021 yang selanjutnya adalah Joshua Angrist. Ia merupakan pakar ekonomi dan profesor di Massachusetts Institute of Technology. Lulusan Princeton University ini berkontribusi dalam metodologis untuk analisis hubungan kausal. Dari kontribusinya ini, ia berhasil memenangkan hadiah nobel seperempat bagian, setengah bagian dari keseluruhan milik David Card.
Disebutkan dalam laman economics.mit.edu, minat penelitian Angrist seputar ekonomi pendidikan dan reformasi sekolah, program sosial dan pasar tenaga kerja, dampak imigrasi, peraturan pasar tenaga kerja dan institusi, dan metode ekonometrika untuk evaluasi program dan kebijakan.
Guido Imbens
Tokoh yang menggenapi seperempat bagian hadiah Nobel adalah Guido Imbens. Profesor Ekonometrika dari Sekolah Pascasarjana Bisnis Stanford University ini telah mendapat penghargaan dan penghormatan, diantaranya Rekan Akademi Seni Amerika, Rekan Masyarakat Ekonometrika, Rekan Fakultas Trust GSB Stanford (2013-2014) Doktor Kehormatan dari Universitas St Gallen. Imbens yang memiliki nama lengkap Guido Wilhelmus Imbens ini merupakan keturunan Amerika-Belanda.
Minat bidang utama penelitian Imbens adalah ekonometrika, selain itu ia juga menaruh minat pada topik kausalitas, evaluasi program, identifikasi, metode Bayesian, metode semi-parametrik, variabel instrumental.
Ia banyak berfokus pada pengembangan metode untuk menarik kesimpulan kausal, menggunakan pencocokan, variabel instrumental dan desain diskontinuitas regresi. Pada penelitiannya ia bersama dengan Angrist yang meneliti hubungan kausal hingga memenangkan Hadiah Nobel Ekonomi.
TATA FERLIANA
Baca juga: Jurnalis Pemenang Nobel Perdamaian 2021 Gigih Mengkritik Duterte dan Putin