Dengan nilai kapitalisasi pasar BCA yang mengalahkan DBS Group Holdings, artinya bank swasta terbesar di Indonesia tersebut memiliki kapitalisasi pasar paling jumbo di Asia Tenggara usai stock split.
Adapun keputusan BCA memecah harga saham awalnya didasarkan pada perkembangan pasar modal saat ini, terutama dengan tingginya minat investor ritel termasuk para investor muda untuk berinvestasi di pasar modal.
Perseroan berharap aksi korporasi ini dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan pasar modal dalam negeri.
Dengan harga baru yang mulai diperdagangkan hari ini, Jahja berharap harga saham BCA menjadi relatif terjangkau dan mendapat sambutan positif dari investor. "Terutama investor pemula yang saat ini aktif berinvestasi di pasar modal," tuturnya.
Perseroan berkomitmen untuk selalu menjaga soliditas fundamental BCA melalui pertumbuhan kinerja yang berkesinambungan, sehingga memberikan nilai tambah kepada segenap pemegang saham.
BISNIS
Baca: Saham BBCA Melejit Usai Stock Split, Sempat Tembus 8.250