TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan perkiraan penerimaan Freeport apabila fasilitas smelter di Gresik, Jawa Timur rampung dibangun.
Pertama, kapasitas smelter yang dibangun ini nantinya mampu mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahunnya, dan merupakan kapasitas single line terbesar di dunia. Dengan kapasitas itu, ia mengatakan produksi tembaga per tahun bisa mencapai 600 ribu ton tembaga.
"Nilai copper sekarang lagi supercycle, 9.400 dolar AS per ton. Jadi investasi Rp 42 triliun atau 3,5 miliar dolar AS, revenue hanya dari copper saja itu 5,4 miliar dolar AS," ujar Airlangga dalam siaran di Youtube, Selasa, 11 Oktober 2021.
Selain tembaga, fasilitas itu juga menyediakan pemurnian logam berharga seperti emas. Dengan biaya investasi US$ 200 juta, ia mengatakan fasilitas itu bisa menghasilkan 35-54 ton emas per tahun.
Dengan asumsi harga emas sekarang US$ 1.700 dolar per troy ounce, maka dengan produksi 35 ton, nilai total yang dihasilkan sekitar US$ 1,8 miliar.
"Kalau produksinya 50 ton, itu sampai 2,7 miliar dolar AS. Jadi bayangkan selama 40 tahun, yang 2 miliar dolar AS itu rata-rata dinikmati negara lain, 70 persen ke Spanyol maupun ke Jepang," kata Airlangga.