TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG bertahan di zona hijau hingga akhir sesi kedua hari ini. IHSG menutup sesi di level 6.486, atau menguat 0,41 persen dibanding penutupan kemarin di 6.460.
Hari ini, Samuel Sekuritas mencatat gerakan yang cukup mencolok ditunjukkan oleh saham emiten bank milik Chairul Tanjung, Allo Bank Indonesia (BBHI).
Emiten ini sebelumnya bernama Bank Harda Internasional.
"Cenderung datar di sesi pertama, lalu melesat naik di pertengahan sesi kedua," kata tim analis Samuel Sekuritas dalam keterangan pada Selasa, 12 Oktober 2021. BBHI pun menutup sesi di titik Rp 4.210 per saham (+12,2 persen).
Untuk diketahui, kata tim analis, BBHI akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 15 Oktober. Agendanya yaitu meminta persetujuan investornya terkait rights issue.
Menurut tim analis, BBHI sendiri merencanakan untuk merilis 11 miliar saham baru. Adapun nilai nominal dalam aksi korporasi tersebut mencapai Rp 100 per saham.
Secara umum, tim analis mencatat sebanyak 238 saham menguat, 285 saham melemah, dan 161 saham stagnan pada akhir sesi perdagangan hari ini. Kemudian, nilai transaksi mencapai Rp 19 triliun.
Di akhir sesi kedua hari ini, tercatat angka beli bersih asing sebesar Rp 1,25 triliun di pasar reguler. Sementara di pasar negosiasi tercatat jual bersih asing sebesar Rp1,67 triliun.
Berikutnya, tim analis memantau saham dengan nilai net buy asing tertinggi di pasar reguler yaiu BBRI (Rp 470,8 miliar), BMRI (Rp 329,6 miliar) dan BBCA (Rp 133,1 miliar).
Sedangkan saham dengan nilai net sell asing tertinggi di pasar reguler yaitu CASA (Rp 310,2 miliar), BBNI (Rp 82,1 miliar), dan ADRO (Rp 77,5 miliar).
Besok, saham Bank BCA (BBCA) juga akan mulai diperdagangkan dengan harga stock split. Tim analis pun menyebut BBCA menjadi penyumbang poin terbanyak untuk IHSG hari ini (top leading movers). BBCA menyumbang 7,11 poin, disusul BBRI (+5,38 poin) dan BBHI (+4,76 poin).
Sementara itu, saham emiten teknologi Elang Mahkota Teknologi (EMTK) menjadi saham yang mengurangi poin IHSG paling banyak hari ini (top lagging mover). EMTK mengurangi -5,76 poin, disusul BUKA (-4,62 poin) dan TLKM (-2,66 poin).
Selanjutnya, indeks sektor kesehatan (IDXHEALTH) menjadi sektor yang menguat paling tinggi (+1,4 persen). Salah satunya didorong oleh menguatnya saham sejumlah emiten pengelola rumah sakit, seperti SAME (+4,4 persen), MIKA (+4 persen) dan HEAL (+3,5 persen).
Lalu, posisi kedua diisi oleh indeks sektor property (IDXPROPERT) (+1,1 persen) dan ketiga diisi oleh indeks sektor transportasi (IDXTRANS) (+0,9 persen).
Sementara itu, indeks sektor teknologi (IDXTECHNO) menjadi indeks sektoral yang melemah paling dalam (-3,2 persen). Pelemahan terjadi seiring dengan jatuhnya sejumlah saham-saham teknologi, seperti EMTK (-6,4 persen) dan BUKA (-6,3 persen).
Top Gainer:
FITT (+24,7 persen ke Rp 292 per saham)
INCF (+24,6 persen ke Rp 364 per saham)
KOPI (+24,5 persen ke Rp 710 per saham)
PANI (+24,4 persen ke Rp 605 per saham)
IBST (+19,9 persen ke Rp 7.375 per saham)
Top Loser:
DART (-6,9 persen ke Rp 214 per saham)
BRNA (-6,9 persen ke Rp 1.210 per saham)
HOPE (-6,9 persen ke Rp 108 per saham)
SWAT (-6,9 persen ke Rp 135 per saham)
LMSH (-6,8 persen ke Rp 745 per saham)
Kemarin, IHSG menutup sesi perdagangan di titik 6.460 atau 0,34 persen lebih rendah dari angka penutupan akhir pekan lalu yang di level 6.482. Nyaris semua indeks sektoral melemah pada perdagangan kemarin.
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
Baca juga: Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Performa Negatif Bursa Amerika dan Asia