TEMPO.CO, Jakarta - CEO Indodax Oscar Darmawan menilai harga Bitcoin yang kembali naik menunjukkan tingginya kepercayaan masyarakat kepada fundamental aset kripto. Selain itu, semakin banyak masyarakat yang mulai melek dengan produk kripto.
Menurut Oscar, kenaikan harga tersebut juga menunjukkan bahwa penurunan harga Bitcoin yang sempat terjadi beberapa waktu lalu akibat kasus Evergrande dan pelarangan negara Cina tidak berdampak serius terhadap Bitcoin.
"Hari ini kita bisa buktikan bahwa Bitcoin kembali mengalami kenaikan. Hanya butuh waktu satu pekan bagi Bitcoin untuk menunjukkan tajinya dari harga Rp 690 juta ke Rp 824 juta. Kenaikan harga Bitcoin terjadi tentu karena tingginya permintaan. Tingginya permintaan terjadi karena ada trust atau kepercayaan serta orang orang yang sudah memahami fundamental Bitcoin itu sendiri. Kini, sudah banyak masyarakat yang melek berinvestasi di aset kripto," ujar Oscar dalam keterangan di Jakarta, Selasa, 12 Oktober 2021.
Berdasarkan data yang dihimpun Indodax.com, Bitcoin sudah menembus harga Rp 824 juta per Selasa dini hari. Dengan harga tersebut, kapitalisasi pasar aset kripto tersebut melebihi US$ 1 triliun.
Menurut Oscar, sejumlah faktor mempengaruhi naik turunnya harga suatu aset kripto. Yang pertama adalah hukum pasar tentang penawaran dan permintaan. Apabila penawaran sedikit namun permintaannya banyak, maka harga otomatis akan naik. Begitu pula sebaliknya.
"Di dalam kasus ini, Bitcoin memiliki stok yang 'terbatas' namun permintaan akan Bitcoin semakin banyak dari seluruh dunia maka wajar saja harganya setiap tahun semakin tinggi," kata Oscar.