TEMPO.CO, New York - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bertemu para mahasiswa penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dari berbagai kampus di Harvard University, Amerika Serikat. Dalam persamuhan itu, Sri Mulyani mendapatkan pertanyaan dari salah satu mahasiswa tentang anggaran jumbo penanganan Covid-19.
“Dengan biaya penanganan Covid yang sangat besar di atas Rp 140 triliun untuk vaksin, testing, tracing, dan perawatan, belanja apa yang harus dikorbankan, dan dari mana membiayainya?" kata mahasiswa Harvard Business School, Adi, seperti yang dibagikan dalam unggahan Sri lewat media sosial Instagram, @smindrawati, 11 Oktober 2021.
Sri mengatakan pertanyaan para mahasiswa menjadi topik diskusi yang menarik. Mantan Direktur Bank Dunia ini menyatakan senang bertukar pikiran dengan generasi muda kala membahas isu-isu terkini dan membicarakan kebijakan-kebijakan yang dipilih negara.
Selain dari Adi, pertanyaan juga datang dari mahasiswa Harvard Medical School, Ana Maria. Ia bertanya tentang Covid-19 menyebabkan inequality atau kesenjangan semakin besar. Mahasiswa itu juga bertanya cara pemerintah memperbaiki sistem kesehatan untuk menciptakan akses yang adil.
Kemudian, seorang mahasiswa bernama Fitri bertanya tentang proses pembuatan kebijakan pada saat krisis. Ada juga pertanyaan mengenai upaya membangun dan menjaga keberlanjutan kelestarian lingkungan.
Baca Juga: