TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Destiawan Soewardjono menyatakan pihaknya tengah menyiapkan sejumlah ruas tol untuk didivestasi. Hal ini dilakukan setelah perusahaan pelat merah di bidang konstruksi itu resmi melepas kepemilikan saham di ruas Tol Cibitung-Cilincing.
Ia menyebutkan Waskita Karya akan merespons investor tentang ruas-ruas tol mana yang diminati. "Jadi ada Cimanggis-Cibitung, Becakayu, Bocimi, serta Trans Jawa dimana Waskita Toll Road atau WTR memiliki tiga ruas termasuk di dalamnya ruas tol Pasuruan-Probolinggo," kata Destiawan dalam public expose daring di Jakarta, Jumat pekan lalu, 8 Oktober 2021.
Waskita, kata dia, akan berfokus pada sisa ruas ada yang mana diminati oleh investor.
"Intinya dari 13 ruas yang akan kami recycle, empat ruas tol telah terealisasi hingga Oktober 2021. Jadi masih ada 9 ruas tol lagi," ucap Destiawan.
Indonesia Investment Authority atau INA juga masih mengkaji ruas-ruas tol Waskita Karya yang diminati penanam modal. "Mudah-mudahan ini juga bisa segera menjadi deal untuk transaksinya," tuturnya.
Sebelumnya, Destiawan mengatakan bahwa Waskita pada Oktober 2021 telah menyelesaikan divestasi pada empat ruas tol, antara lain Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, Semarang-Batang, Cinere-Serpong dan Cibitung-Cilincing.
Perseroan kini tengah mencari mitra baru untuk penyelesaian tol Kayu Agung-Palembang-Betung, dan kemudian akan mengembalikan tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat kepada Hutama Karya sebagai bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera.
Waskita Karya sebelumnya melalui anak usaha PT Waskita Toll Road (WTR) dengan PT Akses Pelabuhan Indonesia (PT API) resmi meneken penandatanganan kesepakatan jual beli atas ruas Tol Cibitung – Cilincing. Corporate Secretary Waskita Karya, Ratna Ningrum, mengatakan, transaksi divestasi jalan tol ini merupakan bagian dari 8 Stream Penyehatan Keuangan Waskita.