"Transaksi ini juga mendukung proses restrukturisasi yang dilakukan perseroan secara keseluruhan,” ujar Ratna.
Sejak awal tahun 2021, emiten dengan kode saham WSKT ini telah menyelesaikan divestasi atas 4 ruas jalan tol. Keempat ruas tol tersebut meliputi ruas tol Medan - Kualanamu - Tebing Tinggi, tol Semarang – Batang, tol Cinere – Serpong, serta tol Cibitung – Cilincing.
Adapun ruas tol Cibitung – Cilincing merupakan bagian dari Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2 dengan panjang 34,76 kilometer. Ruas tol ini rencananya juga akan terhubung dengan jalan Tol Cimanggis – Cibitung dan Jalan Tol Akses Tanjung Priok.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara II Kartiko Wirjoatmodjo sebelumna dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR pada akhir September lalu menjelaskan penyebab lonjakan utang Waskita Karya pada tahun 2019. Utang itu berasal dari mandat yang diterima perseroan untuk menuntaskan sejumlah penugasan pemerintah.
Saat itu utang emiten konstruksi tersebut mencapai level tertinggi sebesar Rp 90 triliun, terdiri atas Rp 70,9 triliun utang bank dan obligasi serta sekitar Rp 20 triliun utang vendor.
Waskita Karya, kata Tiko, dalam beberapa tahun terakhir membantu pembangunan tol Trans Jawa dan tol Trans Sumatera. Tercatat sekitar 16 ruas tol yang digarap Waskita Karya. "Sebelum penugasan, utang sekitar Rp 20 triliun. Setelah penugasan, memang naik 4 kali lipat,” ujar Tiko, Senin, 27 September 2021.
BISNIS
Baca: Terkini Bisnis: Jokowi Izinkan APBN Biayai Kereta Cepat, Harga Mi Indofood Naik