TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk pengiriman Desember pada akhir perdagangan Sabtu pagi di Asia, 9 Oktober 201, naik 44 sen atau 0,5 persen menjadi US$ 82,39 per barel. Di awal pekan ini, harga komoditas acuan global itu menembus rekor tertinggi selama tiga tahun belakangan di level US$ 83,47 per barel.
Sedangkan harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November melonjak 1,3 persen atau sekitar US$ 1,05 menjadi US$ 79,35 per barel. Kenaikan harga tersebut adalah yang tertinggi untuk minyak AS sejak 31 Oktober 2014.
Jika dievaluasi mingguan, harga minyak mentah WTI telah melejit 4,6 persen, sementara Brent naik 3,9 persen berdasarkan kontrak bulan depan.
Kenaikan harga emas hitam ini di antaranya dipicu oleh krisis energi global yang belum reda. Harga minyak jadi terdongkrak ke level tertinggi multi-tahun saat negara-negara pengguna listrik besar berjuang untuk memenuhi permintaan.
Walaupun permintaan di seluruh dunia meningkat karena aktivitas ekonomi pulih dari posisi terendah selama pandemi, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) pada pekan ini menyatakan bakal tetap mengembalikan produksi secara bertahap.