TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesi I pada hari ini, Jumat, 8 Oktober 2021, ditutup di level 6.470. Posisi ini menguat 0,83 persen dibanding penutupan Kamis kemarin, 6.416.
Dalam perdagangan sesi pertama ini, Samuel Sekuritas menyebut saham bank-bank besar jadi pembelian utama. Mulai dari Bank Mandiri (BMRI) Rp 264,2 miliar, Bank BRI (BBRI) Rp 254,5 miliar, dan Bank BCA (BBCA) Rp174,1 miliar.
"Tiga teratas saham yang paling diminati investor asing di sesi pertama hari ini diisi oleh saham-saham bank besar," kata tim analis Samuel Sekuritas dalam keterangan resmi.
Sementara, saham Semen Indonesia (SMGR) menjadi saham yang paling banyak dilepas asing di sesi pertama hari ini dengan nilai net sell sebesar Rp57,6 miliar. Lalu diikuti HRUM (Rp45,1 miliar) dan EXCL (Rp24,9 miliar).
Selain itu, saham-saham emiten perbankan besar juga menjadi salah satu penggerak utama IHSG di sesi pertama hari ini. Keempat bank big 4 kompak menghijau, dipimpin oleh BMRI (+3,36 persen), BBNI (+2,5 persen), BBCA (+1,75.persen), dan BBRI (+0,97 persen).
Nasib sebaliknya justru dialami oleh sejumlah saham emiten bank mini yang melemah di sesi pertama hari ini. Di antaranya BCIC (-2,25 persen), BBYB (-1,72 .persen), dan BACA (-1,78 persen).
Secara umum, Samuel Sekuritas mencatat sebanyak 291 saham menguat, 201 melemah, dan 161 stagnan pada sesi pertama perdagangan hari ini. Sementara, total nilai transaksi mencapai Rp9 triliun.
Di pasar reguler tercatat beli bersih asing sebesar Rp 919 miliar. Sementara di pasar negosiasi tercatat beli bersih asing sebesar Rp 208,8 miliar.
Samuel Sekuritas juga menyebut sentimen positif dari bursa global dan regional menjadi salah satu faktor yang mengangkat IHSG di sesi I ini. Salah satunya dengan Bursa Amerika Serikat yang kemarin ditutup menguat. Dow naik +0,98 persen, begitu juga dengan S&P 500 (+0,83 persen) dan Nasdaq (+1,05 persen).
Menurut Samuel Sekuritas, penguatan ini salah satunya didorong oleh berita bahwa anggota parlemen AS telah mencapai kesepakatan jangka pendek terkait pagu utang. Kesepakatan ini dinilai akan membantu pemerintah AS menghindari gagal bayar dan penghentian sementara (shutdown) untuk saat ini.
Selain itu, penguatan juga didorong oleh data initial jobless claim yang turun ke bawah ekspektasi (326 ribu, sebelumnya 364 ribu, perkiraan: 345 ribu). "Ini menjadi sentiment positif bagi pasar," kata Samuel Sekuritas.
Selain itu, Bursa Asia juga bergerak cenderung positif. Di akhir sesi pertama hari ini, Nikkei terpantau menguat +1,77 persen, begitu juga Shanghai (+0,33 persen), dan STI (+0,11 persen), sementara Kospi cenderung flat (-0,03 persen), dan Hang Seng melemah -0,26 persen.
Top Gainer:
DGIK (+25,2 persen ke Rp 129 per saham)
PNSE (+24,8 persen ke Rp 905 per saham)
FITT (+20,1 persen ke Rp 250 per saham)
TECH (+17,9 persen ke Rp 8.225 per saham)
COCO (+15,4 persen ke Rp 284 per saham)
Top Loser:
BUMI (-6,9 persen ke Rp 80 per saham)
MARI (-6,9 persen ke Rp 454 per saham)
TIRA (-6,9 persen ke Rp 374 per saham)
ABBA (-6,9 persen ke Rp 470 per saham)
SBMA (-6,8 persen ke Rp 408 per saham)