TEMPO.CO, Jakarta - PT Pelita Air Service menyampaikan misi melakukan sejumlah pembenahan pasca-penunjukan mantan CEO Citilink Indonesia Albert Burhan sebagai Direktur Utama perseroan. Komisaris Utama PT Pelita Air Service Michael Umbas menyampaikan pemilihan dirut Pelita memang sudah lama ditunggu karena sebelumnya perseroan hanya menunjuk pelaksana yang terbilang lama.
“Kami sedang melakukan pembenahan total di internal Pelita Air karena memang sudah cukup lama di zona nyaman. Antara lain melakukan audit terkait Good Corporate Governance di semua lini,” ujarnya, Kamis, 7 Oktober 2021.
Menurutnya, Albert Burhan sudah sesuai dengan ekspektasi untuk pengembangan bisnis Pelita Air ke depan. Michael menjelaskan tantangan bisnis aviasi dalam kondisi saat ini cukup berat.
Oleh karena itu, lanjutnya, manajemen harus kuat dari sisi pengalaman dan juga visioner, mampu membaca peluang dan berani mengambil keputusan di tengah turbulensi pandemi Covid-19.
Perjalanan Pelita menemukan direktur yang tepat cukup panjang lantaran sebelumnya dewan komisaris sempat menonaktifkan direktur keuangan. Posisi direktur keuangan tersebut hingga akhirnya juga diganti karena pelanggaran dan mismanajemen yang berdampak pada penurunan kinerja dan keuangan perusahaan.
“Selanjutnya kami akan menjalankan arahan pemegang saham untuk melihat peluang bisnis ke depan, seperti potensi untuk terbang berjadwal. Tapi semua masih dikaji dan dihitung secara cermat oleh Pertamina selaku pemegang saham PT PAS,” kata Michael.