"Tapi permasalahan ini tidak hanya dialami Indonesia ketika pandemi. Bahkan negara besar pun merasakan banyak yang harus dibenahi," tutur dia.
Honesti menilai kolaborasi menjadi hal yang sangat diperlukan untuk bisa bangkit dari pandemi ini. Situasi tersebut menjadi dasar semua pihak untuk berbenah.
Ia mengibaratkan pembenahan, khususnya di dalam Bio Farma, itu seperti membangun rel kereta api. Rel kereta terus ditambah dan dibangun, sementara keretanya tetap jalan. "Kita harus melakukan fungsi dua-duanya."
Apalagi, kata dia, Bio Farma sebagai BUMN farmasi memiliki dua fungsi. Pertama, sebagai agen pembangunan yang membantu pemerintah dalam hal seperti saat ini. Kedua adalah fungsi BUMN untuk menciptakan nilai.
"Jadi bagaimana membantu pemerintah mengatasi pandemi dan paralel dengan melakukan penataan holding-nya untuk menghasilkan value yang akan membantu tidak hanya BUMN, tapi ekonomi Indonesia keseluruhan," kata Honesti.
Baca: Tanri Abeng Soroti Pejabat Negara Jadi Komisaris: Punya Jabatan Strategis, Masa Urusi BUMN Lagi?