TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya menceritakan kondisi Pulau Dewata pasca-penurunan status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dari level 4 ke level 3. Rai mengatakan Bali mulai kembali dikunjungi turis domestik.
“Sekarang sejak kasus Covid-19 di Bali menurun, di Jakarta menurun, kedatangan wisatawan domestik mencapai 5.000-6.000 per orang. Itu hanya via udara saja, belum yang lewat darat,” ujar Rai saat dihubungi pada Ahad, 3 Oktober 2021.
Semasa pemerintah menetapkan PPKM darurat pada 3 Juli lalu, Rai bercerita, jumlah wisatawan domestik ke Bali melorot menjadi hanya ratusan orang per hari. Padahal sebelum pembatasan perjalanan, pergerakan wisatawan di Bali sudah berangsur meningkat 9.000-10 ribu orang per hari.
PPKM darurat yang dilanjutkan dengan PPKM Level 4 membuat sektor pariwisata Bali amblas. Bisnis hotel terpuruk dan menyebabkan sejumlah pengusaha menutup sementara tempat usahanya.
Meski saat ini kunjungan domestik berangsur meningkat, Rai mengatakan okupansi hotel-hotel di Pulau Dewata belum terkerek dan mencapai titik impas alias break even point.
“Tentu kalau bicara domestik saja tidak mencukupi. Jumlah kamar yang tersedia di Bali itu lebih dari 146 ribu. Kalau 10 ribu saja wisatawan domestik datang, itu belum seberapa,” tutur Rai.
Dia melanjutkan, para pelaku usaha berharap agar pemerintah segera mematangkan kebijakan untuk membuka kembali gerbang wisata internasional. Ia mengklaim seluruh pelaku usaha, khususnya di sektor akomodasi, telah siap menyambut tamu asing.
“Pelaku usaha di Bali sudah divaksin dua kali atau dosis lengkap. Kami juga telah mengantongi sertifikat CHSE seperti yang disyaratkan pemerintah,” kata dia.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca juga: 35 Hotel di Bali Lolos Verifikasi Jadi Tempat Karantina Wisatawan Mancanegara