TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 490 orang telah bergabung menjadi jurnalis rakyat di Tempo Witness dan menghasilkan tidak kurang dari 1.450 berita. Tempo Witness merupakan platform citizen journalism yang telah diluncurkan Tempo Media Group sekitar dua tahun lalu, yaitu pada November 2019.
Platform ini merupakan upaya Tempo membagi kekuatan kepada masyarakat akar rumput, termarjinalkan, atau sedang diperlakukan tak adil. Harapannya, upaya ini bisa membantu masyarakat menyuarakan masalahnya sehingga bisa diselesaikan.
“Karena itu, berbeda dengan platform jurnalis warga lainnya, jurnalis rakyat Tempo Witness berasal dari, atau diusulkan oleh, komunitas dan lembaga swadaya masyarakat,” kata Harry Surjadi, penggagas platform ini, dalam keterangan resmi, Minggu, 2 Oktober 2021.
Informasi ini disampaikan Harry dalam pelatihan 34 aktivis lingkungan menjadi jurnalis rakyat yang digelar Tempo Witness dan Greenpeace. Pelatihan hingga praktik digelar pada 20 September sampai 7 Oktober 2021.
Ini adalah pelatihan kesekian yang digelar oleh Tempo Witness bersama sejumlah organisasi lainnya. Seblumnya, pelatihan telah digelar bersama Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) untuk pemantauan isu-isu masyarakat adat.
Lalu, pelatihan bersama Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Seknas FITRA) untuk pemantauan anggaran desa. Kemudian, Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) untuk kemandirian pangan.
Regional Community Forestry Center for Asia and the Pacific (RECOFTC) untuk pemantauan karhutla, Hivos untuk pemantauan anggaran kesehatan dan pendidikan. Lalu yang terakhir, pelatihan bersama Penghubung Komisi Yudisial (KY) untuk memantau peradilan.