TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki mengatakan peluncuran koperasi digital Nasari, yakni Nasari Digital atau Nadi, akan mengubah citra koperasi menjadi lebih baru. Koperasi yang kini dapat diakses dari gawai tersebut memudahkan anggotanya menikmati layanan, mulai simpanan hingga pinjaman, melalui aplikasi.
“Aplikasi Nadi diharapkan mampu meningkatkan kualitas layanan bagi anggota koeprasi dan mengubah image koperasi yang ketinggalan zaman atau jadul menjadi up to date,” ujar Teten dalam peluncuran Nadi secara virtual, Sabtu, 2 Oktober 2021.
Teten berujar, pemerintah terus mendorong transformasi koperasi. Di tengah pandemi Covid-19, koperasi dituntut lebih kreatif dan responsif terhadap perkembangan dunia usaha.
Lewat modernisasi dalam bentuk teknologi digital, koperasi diyakini bisa menjalankan strategi bisnis dengan lebih efektif dan efisien tanpa menghilangkan karakteristiknya. Lebih lanjut, Teten mengungkapkan pentingnya digitalisasi sebagai bentuk adaptasi terhadap ekosistem ekonomi yang telah berubah.
Menyitir survei Google dan Temasek, ekonomi digital akan moncer pada masa mendatang. Indonesia bahkan berpeluang menjadi pasar ekonomi digital terbesar di ASEAN dengan nilai transaksi lebih dari Rp 1.826 triliun.
Sementara itu berdasarkan proyeksi Bank Indonesia, nilai transaki digital melalui e-commerce di Tanah Air akan mencapai Rp 253 triliun hingga 2024. “Pemerintah juga telah menargetkan 30 juta UMKM terhubung dengan ekosistem digital dan saat ini jumlahnya sudah mencapai 15,9 juta,” tutur Teten.
Munculnya koperasi digital diharapkan mampu menggaet anggota yang lebih besar. Data Nasari menunjukkan, saat ini baru 8 persen masyarakat yang menjadi koperasi.
BACA: Teten Masduki Lobi Sri Mulyani Demi Kredit Puluhan Miliar Agregator Koperasi
FRANCISCA CHRISTY ROSANA