TEMPO.CO, Jakarta - PT Bentoel Internasional Investama Tbk. (RMBA) berencana untuk keluar dari Bursa Efek Indonesia (BEI) secara sukarela atau delisting setelah mendapatkan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada hari Selasa, 28 September 2021.
Berdasarkan laporan informasi fakta material yang terbit di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) akhir bulan lalu, British American Tobacco (BAT) selaku pengendali Bentoel akan membeli sisa saham publik di level Rp 1.000 per saham.
"Harga tersebut lebih mahal 226,8 persen dibandingkan harga penutupan terakhir saham RMBA sebelum disuspensi pada 5 Agustus 2021, yaitu Rp 306 per saham," dinukil dari keterangan resmi perseroan, Selasa, 29 September 2021.
Nominal tersebut juga 356,21 persen lebih tinggi dari harga rata-rata tertinggi perdagangan harian di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam jangka waktu 90 hari terakhir sebelum pengumuman rencana go private pada 20 Agustus 2021.
Perusahaan optimistis upaya ini dapat menjadi angin segar bagi perusahaan maupun para pemegang saham publik, sehingga proses ini segera dapat diselesaikan. Mengingat, jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham publik saat ini relatif kecil, yaitu kurang lebih 7,52 persen dari modal ditempatkan Perseroan.