Ia pun menilai Putra Rajawali Kencana cukup inovatif. Sebab, perusahaan tersebut mengembangkan bisnis pengiriman dengan Multimoda, mengkombinasikan truk dan kereta sehingga volume kiriman bisa masif. Dalam hitungannya, potensi pertumbuhan emiten itu diperkirakan bakal tumbuh pesat.
Pada perdagangan hari ini, Selasa, 28 September 2021, pukul 13.55 WIB, saham PURA terpantau naik 19,4 persen atau 13 poin menjadi Rp 80. Namun bila dilihat kinerja sepanjang tahun 2021, saham PURA tercatat turun 34,96 persen.
Adapun PURA resmi tercatat sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia pada 29 Januari 2021. Harga saham emiten ketika pelaksanaan IPO saat itu Rp 105.
Sebelumnya, pendiri PayTren ini telah resmi bergabung ke PT Zebra Nusantara Tbk. atau ZBRA lewat konsorsium pada pertengahan Agustus 2021 lalu. Saat itu ia menyebutkan bisnis logistik dan distribusi prospektif lantaran tingginya arus pergerakan barang maupun logistik di Indonesia.
Ia juga melihat ZBRA sebagai sebuah bagian lengkap dan bisa mengimplementasikan konsep ‘integrated end-to-end supply chain solution’ untuk berbagai macam kegiatan logistik maupun pendisitribusian secara offline dan online di seluruh Indonesia.
"Sehingga dapat menjawab kebutuhan masyarakat yang serba cepat, efisien, dan dengan harga yang lebih terjangkau,” kata Yusuf Mansur dalam keterangan tertulis, Selasa, 24 Agustus 2021.
BISNIS
Baca: Waspadai Penipuan Investasi Forex dengan Robot Trading, Ini Ciri-cirinya