TEMPO.CO, Jakarta - Bank Dunia memperkirakan Indonesia dan Filipina akan mampu melakukan vaksinasi terhadap lebih dari 60 persen penduduk pada pertengahan pertama tahun depan. Vaksinasi ini akan memulihan aktivitas perekonomian kedua negara tersebut.
“Vaksinasi tidak menghilangkan infeksi namun mengurangi angka kematian secara signifikan sehingga kegiatan ekonomi dapat dilakukan lagi,” kata Kepala Ekonom Bank Dunia Kawasan Asia Timur dan Pasifik Aaditya Mattoo dalam World Bank East Asia and Pacific Economic Update Briefing di Jakarta, Selasa 28 September 2021.
Mattoo menyatakan percepatan vaksinasi dan pengujian untuk mengendalikan COVID-19 dapat membangkitkan kegiatan ekonomi pada awal pertengahan pertama tahun depan bahkan melipatgandakan angka pertumbuhan pada tahun berikutnya.
Secara rinci, Kawasan Asia Timur dan Pasifik perlu melakukan upaya serius dalam empat bidang untuk menangani COVID-19 yang berkepanjangan yakni mengatasi keraguan tentang vaksin dan keterbatasan kapasitas distribusi.
Kemudian meningkatkan pengujian, pelacakan dan isolasi untuk mengendalikan infeksi serta meningkatkan produksi vaksin regional untuk mengurangi ketergantungan pada pasokan impor.
“Terakhir yaitu memperkuat sistem kesehatan untuk mengatasi berkepanjangannya penyakit ini,” ujarnya.
Upaya tersebut harus dilakukan seiring pemulihan di Kawasan Asia Timur dan Pasifik terkendala oleh penyebaran varian Delta COVID-19 sehingga memperpanjang kesulitan perusahaan dan rumah tangga.