TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyampaikan sejumlah evaluasi penggunaan aplikasi PeduliLindungi di lokasi wisata. Sandiaga mengatakan banyak masyarakat yang masih belum memahami sistem kerja aplikasi tersebut.
“Pengecekan QR Code berpotensi menyebabkan antrian panjang. Kendala aplikasi PeduliLindungi adalah sinyal, gagal log in, dan sulit check in,” ujar Sandiaga dalam press briefing, Senin, 27 September 2021.
Aplikasi PeduliLindungi menjadi salah satu syarat bagi masyarakat yang akan masuk ke area lokasi wisata. Penggunaan aplikasi ini bertujuan menekan penyebaran Covid-19 dan membatasi jumlah orang dalam satu kawasan.
Selain tak semua wisatawan memahami penggunaan PeduliLindungi, Sandiaga mencatat banyak pengunjung tidak memiliki telepon genggam sehingga tidak dapat mengakses aplikasi tersebut. Menuut Sandiaga, pemerintah akan menggencarkan penggunaan PeduliLindungi di berbagai destinasi.
Sebelumnya, pemerintah telah melakukan uji coba pembukaan wisata di berbagai daerah. Di Jakarta, uji coba berlangsung di Ancol, TMII, dan Setu Babakan.
“Tidak menutup kemungkinan uji coba pembukaan destinasi wisata ini bisa kita perluas di daerah Jakarta lainnya dengan memperhatikan perkembangan kondisi Covid-19 terkini, serta level dari pada PPKM di tiap wilayah,” kata Sanadiaga.
Selama uji coba, selain penggunaan aplikasi PeduliLindungi, Sandiaga mencatat ada sejumlah evaluasi yang perlu dicatat oleh Kementerian. Misalnya, kesadaran pengunjung untuk taat protokol kesehatan masih kurang, belum semua taman rekreasi menyediakan imbauan dan mengingatkan pengunjung akan protokol kesehatan, dan belum semua tempat wisata menyediakan transaksi pembayaran secara elektronik.
Kemudian, masih banyak pintu yang berhubungan langsung dengan akses keluar-masuk warga di sekitar taman rekreasi. Selain itu, pengelola wisata juga belum menyediakan tanda pengaturan jumlah dan jarak untuk penggunaan toilet.
Sandiaga berujar, kini uji coba pembukaan tempat wisata terus dilakukan bertahap. “Untuk membuka kembali destinasi-destinasi wisata, tentunya kita perlu menjalin koordinasi dengan pemerintah daerah setempat dan Satgas Covid-19 dengan mempertimbangkan angka penularan Covid-19 di daerah yang akan kita buka destinasinya,” ujar Sandiaga.
BACA: PHRI Tolak CHSE karena Telan Biaya Rp 15 Juta, Sandiaga Uno: Kita Perlu Ngobrol
FRANCISCA CHRISTY ROSANA