"Kami juga akan dan sedang membangun alumina project untuk produksi alumina, ini bahan baku alumunium," tutur Ogi.
Ia menjelaskan selama ini, alumina diimpor 100 persen dari luar negeri. "Kalau punya ini dan dari bauksit yang ada, bisa tingkatkan kapasitas kami memproduksi aluminium," katanya.
Soal rencana IPO Inalum, menurut Ogi, para operator tambang masih dalam proses due diligence memperhatikan aspek keuangan, hukum dan upaya agar pelepasan saham ke publik ini dapat menarik minta investor.
MIND ID hingga kini belum menentukan porsi saham yang akan dijual. Yang pasti, IPO ini secara umum dilakukan untuk meraup pendanaan guna mendukung strategi pengolahan bauksit menjadi alumina dan aluminium.
Langkah IPO Inalum ini akan menyusul anak-anak usahanya yang lebih dulu melantai di bursa, seperti PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), dan juga PT Timah Tbk. (TINS).
BISNIS
Baca: Waskita Karya Terbelit Utang Rp 90 Triliun, Wamen BUMN: Naik 4 Kali Lipat