Ketiga inovasi dan digitalisasi, di mana sekarang banyak BUMN go digital.
Keempat adalah proses bisnis. Erick tidak mau berdasarkan project based, tetapi dilakukan berdasarkan proses bisnis. Dalam melakukan penugasan, Menteri BUMN memastikan transparan dan terbuka untuk segala kementerian.
"Tentu terakhir yang selalu saya bilang transformasi di BUMN tidak akan terjadi kalau tidak ada transformasi human capital-nya. Di sinilah kita sangat fokus membenahi human capital BUMN. Dan tentu di lima KPI tersebut, kita boleh bermimpi dan melakukan , tetapi kembali lagi kalau tidak punya nilai inti maka itu juga berat, karena itu kita putuskan nilai inti kita adalah AKHLAK," kata Erick.
Kembali pada KPI kelima yakni human capital atau SDM. Menteri BUMN sudah mensejajarkan antara Kementerian BUMN Forum Human Capital Indonesia yang di bawah komunitas direksi BUMN.
"Dengan berdiri sejajar kita bisa berkolaborasi dengan baik. Memang kebijakannya sebagian di kami, tetapi bukan berarti FHCI BUMN tidak bisa mengusulkan kebijakan. Salah satu kebijakan yang ingin kita pastikan sejak awal adalah women leadership," kata Erick.
Kementerian BUMN memiliki target-target bahwa di tahun ini 15 persen kepemimpinan wanita di BUMN. Di tahun 2023, target tersebut menjadi 25 persen.
"Kenapa seperti itu? Kita penting melakukan kesetaraan gender dan tentu dengan adanya keseimbangan dalam kepemimpinan, ini juga terbukti ada peningkatan hasil daripada sebuah perusahaan. Karena itu di FHCI juga memiliki program-program mentoring, coaching atau kepemimpinan mengenai bagaimana menyeimbangkan antara kehidupan sebagai profesional dan kehidupan rumah tangganya," ujar Erick Thohir.