TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan diprediksi datar seiring minimnya sentimen dari domestik.
IHSG dibuka melemah 3,35 poin atau 0,05 persen ke posisi 6.141,47. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,47 poin atau 0,17 persen ke posisi 864,78.
"Minimnya sentimen dari dalam negeri memberikan ruang gerak yang terbatas bagi IHSG. IHSG berpeluang bergerak sideways di kisaran 6.100-6.183," tulis Tim Riset Lotus Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin 27 September 2021.
Bursa ekuitas AS ditutup beragam pada akhir pekan lalu setelah larangan mata uang kripto atau cryptocurrency oleh China membebani sektor teknologi dan masalah rantai pasok menekan saham ritel.
Pada Jumat pekan lalu, Bank Sentral China (PBoC) yang menyatakan semua aktivitas terkait cryptocurrency dan pertukaran kripto luar negeri yang menyediakan layanan di daratan China ilegal, menyebabkan saham Bitcoin turun minus 5 persen dan ether minus 7 persen.
Sementara itu investor mencermati dampak pandemi yang merusak rantai pasokan dan meningkatkan biaya bagi perusahaan, terutama perusahaan multinasional.
Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan ada sedikit eksposur langsung AS pada utang perusahaan China Evergrande.