TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Kamg Emil menyebut jumlah pelaku UMKM di Jawa Barat yang masuk pasar daring atau lokapasar (marketplace) terus bertambah.
"Provinsi Jabar sangat peduli dengan UMKM. Kenapa? Karena 90 persen ekonomi Jawa Barat itu ekonomi UMKM. Kemudian kita ingin semua go digital, maka kita lakukan pelatihan pendampingan semua pokoknya," kata Ridwan Kamil dalam acara launching Toko oleh Kaya.id secara virtual di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Minggu, 26 September 2o21.
Sebelum pendemi Covid-19 hanya 20 persen atau 602 UMKM Jawa Barat yang masuk di lokapasar. Namun setelah didampingi dan dilatih, kini sudah ada 1.623 UMKM masuk marketplace atau naik 34 persen.
Selama pandemi ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama kabupaten/kota mendampingi dan melatih UMKM untuk tetap bertahan bahkan berkembang dengan beradaptasi dengan teknologi yakni melakukan strategi pemasaran digital.
Jawa Barat, kata Ridwan Kamil, terus mendorong daya saing digital. Saat ini, Jawa Barat menempati posisi dua dalam hal daya saing digital di Indonesia dengan skor 57,1.
Menurutnya, ada empat pilar yang menjadi pendukung daya saing digital yakni SDM berkualitas, pembiayaan teknologi informasi dan komunikasi, pertumbuhan keuangan digital tinggi dan terakhir infrastruktur digital.
"Kami ini daya saing ada di rangking dua karena kami ini desa. Makanya Jawa Barat membuat konsep desa digital. Tentunya ada empat yang sedang kami siapkan. SDM harus siap semua harus jago digital. Kemudian tidak usah pakai cash lagi, semua pakai QR Code semua pake e-money dan sebagainya kemudian infrastruktur dan lain-lain," kata Ridwan Kamil.
Gubernur mengajak UMKM memanfaatkan potensi besar yang dimiliki Indonesia dengan go digital.
Berdasarkan data Google, Temasek, dan Bain & Company 2020, ekonomi digital Indonesia di tahun mencapai 44 juta dolar AS atau Rp 631 triliun. Diprediksi pada 2025 akan meningkat menjadi 124 juta dolar AS atau Rp1.744 triliun.
"Dalam konteks potensi ekonomi digital tahun lalu orang mau jual beli lewat digital itu sekitar Rp 600 triliunan dalam hitungan lima tahun dengan kerja cerdas maka ada potensi sekitar Rp 1.700 triliun," ujarnya.
Apalagi, kata Ridwan Kamil, Indonesia merupakan salah satu negara dengan pengguna internet yang terbesar dengan 196,7 juta. Dari jumlah tersebut, 56 persen pengguna internet di Indonesia berasal dari daerah perdesaan.
"Potensi di Indonesia pengguna internetnya hampir 200 juta. Orang Indonesia itu jumlah handphone-nya lebih banyak dari jumlah penduduknya," kata pria yang kerap disapa Kang Emil.
Oleh karena itu, Ridwan Kamil mengajak pelaku UMKM berjualan lewat online tapi juga harus mengantisipasi lonjakan permintaan sebagai konsekuensi logis.