Menurutnya dengan Mitra Bukalapak, warung-warung tradisional kini dapat menawarkan layanan online tambahan seperti pembayaran tagihan dan isi ulang pulsa kepada para pelanggan. Riset Nielsen yang dilakukan pada Juni 2021 terhadap 3.000 warung dan kios pulsa menemukan bahwa di antara 14 kota di seluruh Indonesia, Mitra Bukalapak memimpin penetrasi online to offline sebesar 42 persen.
“Saat ini jumlah penetrasi BUKA paling tinggi dibandingkan kompetitor yang ada,” kata Teddy.
Mitra Bukalapak memimpin penetrasi di kategori bahan makanan sebesar 55 persen dan penetrasi produk virtual sebesar 52 persen. Menurut Teddy dengan angka tersebut, Mitra Bukalapak saat ini sejalan dengan tujuan digitalisasi pasar konvensional Indonesia, dan terus mewujudkan misinya untuk membuat.
Baca juga: Terus Tertekan, Apakah Saham Bukalapak Hari Ini Bakal Kembali ARB?