TEMPO.CO, Jakarta - Tim riset Samuel Sekuritas mencatat saham Bank BRI (BBRI) menjadi saham yang paling diminati investor asing di sesi pertama hari ini, 23 September 2021.
"Dengan nilai net buy asing mencapai Rp 385,1 miliar," kata analis Samuel Sekuritas M Alfatih dalam keterangan tertulis, Kamis, 23 September 2021.
Selanjutnya pada posisi kedua yang paling banyak dibeli asing yaitu BUKA sebesar Rp 92,8 miliar dan BBCA Rp 70,5 miliar.
Sementara itu, saham Bank BNI (BBNI) menjadi saham yang paling banyak dilepas investor asing di sesi pertama hari ini, dengan nilai net sell asing sebesar Rp 35,5 miliar, diikuti ASII Rp 15,3 miliar dan BABP Rp 13,9 miliar.
Adapun Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG kembali terbang di sesi pertama perdagangan hari ini. IHSG menutup sesi pertama di level 6.134 atau 0,42 persen lebih tinggi dari angka penutupan kemarin yang sebesar 6.108.
Sebelumnya, tim riset Samuel Sekuritas memang menyebutkan dalam laporan hariannya bahwa IHSG berpotensi menguat hari ini, didorong oleh sentimen positif dari pergerakan bursa Amerika Serikat dan perkembangan kasus Evergrande di Cina.
Sebanyak 275 saham menguat, 229 melemah, dan 169 stagnan pada sesi pertama perdagangan hari ini, dengan nilai transaksi mencapai Rp 7,7 triliun.
Di akhir sesi pertama hari ini, tercatat angka beli bersih investor asing sebesar Rp 481,4 miliar di pasar reguler, sementara di pasar negosiasi tercatat jual bersih asing sebesar Rp 72,2 miliar.
Saham sejumlah emiten batubara terpantau menguat di sesi pertama hari ini, seiring dengan masih kuatnya harga batubara di pasar global. Beberapa dari saham-saham tersebut antara lain HRUM (+19,9 persen), BOSS (+8,89 persen), INDY (+3,28 persen) dan ITMG (+2,75 persen).
Sejumlah saham emiten konstruksi BUMN dan anak usahanya juga menunjukkan pergerakan positif di sesi pertama hari ini, di antaranya PPRE (+5,5 persen), WIKA (+5,4 persen), ADHi (+3,9 persen) dan PTPP (+2,8 persen).
HENDARTYO HANGGI
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.