Lebih jauh, Silvano memaparkan bahwa bank pada dasarnya adalah lembaga intermediasi yang berperan dalam pembangunan nasional, melalui kontribusi penyaluran dana pada setiap aktivitas bisnis di seluruh sektor industri.
Oleh sebab itu, kesehatan perbankan harus terus dijaga. Cara menjaga kesehatan bank bisa dilakukan dengan memastikan modal bank cukup, serta menjaga kualitas aset perbankan.
Sementara itu, manajemen BTN akan memperkuat modal lewat rights issue. Dana hasil dari aksi korporasi tersebut akan digunakan perseroan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo menjelaskan, pemerintah sedang mempertimbangkan beberapa opsi penyuntikan modal tahun depan. Di antaranya melalui PMN dan total penghimpunan dana dari penerbitan saham baru.
Adapun BTN kini sudah banyak menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk ekspansi kredit pemilikan rumah. Haru juga menilai kondisi ekonomi tahun depan lebih kondusif untuk optimalisasi modal.
Komisi VI juga menyetujui usulan tambahan PMN dalam cadangan pembiayaan investasi tahun anggaran 2022 senilai Rp 7,5 triliun untuk PT Hutama Karya (Persero) dan PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero).
BISNIS
Baca: Profil Evergrande, Pengembang Properti Cina yang Terbelit Utang Rp 4.200 Triliun