Pulang dari luar negeri, Suryo berjanji ke Sri Mulyani akan menyelesaikan sistem Core Tax pada akhir 2023, atau paling tidak awal 2024. Janji soal tenggat waktu dari Suryo itulah yang diungkap Sri Mulyani di depan anggota dewan.
"Pak Suryo bilangnya begitu, saya sampaikan di sini supaya sekaligus ditekan sama bapak-bapak sekalian," kata Sri Mulyani sumringah.
Lebih jauh Suryo menjelaskan, Core Tax ini bakal mengintegrasikan 21 proses bisnis di otoritas pajak dalam satu sistem. Urusan penerimaan negara hingga piutang perpajakan akan jadi satu.
Suryo juga menyebut proses persiapan sudah jalan sejak Jokowi terbitkan Perpres. Beleid ini, kata dia, memberi izin kepada pihaknya untuk melakukan international bidding pada 2020 untuk mencari kontraktor yang bakal menggarap sistem ini.
Anggaran Rp 37 miliar dikucurkan pada 2020 untuk penentuan hingga pemilihan pemenang. Suryo pun menyebut sudah ada pemenang dalam tender ini. Pada 10 Desember 2020, Kemenkeu memang telah merilis keduanya yaitu LG CNS-Qualysoft Consortium sebagai system integrator dan PT Deloitte Consulting sebagai quality assurance yang mengawal proses pembangunan sistem ini.
Di tahun 2021, pagu anggaran untuk pengembangan sistem ini mencapai Rp 225 miliar. Sementara pagu untuk 2022 mencapai Rp 328 miliar. Pagu 2022 tersebut yang sudah disetujui dalam rapat hari ini.
Bagi Suryo, tahun 2022 akan menjadi waktu yang krusial untuk penyiapan infrastruktur. "Jadi tahun 2023, insyaallah pak, bisa rolling out (meluncurkan), dan betul-betul bisa kami gunakan di awal 2024," kata Suryo mengamini pernyataan Sri Mulyani sebelumnya.
Baca: Dapat Anggaran Rp 44 Triliun, Sri Mulyani Dicecar DPR soal Pajak sampai Sawit