Donald mengatakan dengan kondisi tersebut, VC mulai berpartisipasi pada pendanaan tahap lanjut perusahaan rintisan, dengan valuasi US$ 100 juta ke atas atau perusahaan-perusahaan yang siap melangkah menjadi unicorn.
“Yang juga perlu diketahui adalah, walaupun VC lokal dan mempunyai independensi lokal yang kuat, uang yang mereka salurkan banyak dari investor Internasional, dari USA, Eropa, dan Asia, karena yang kenal asset class ini lebih investor internasional,” kata Donald.
Dia membeberkan sebenarnya dana lokal yang banyak adalah yang terdapat di korporasi atau konglomerat di Indonesia. Dengan kerja sama yang terjalin antara VC dan korporasi muncul kesempatan untuk menumbuhkan alokasi dana yang bisa mendukung perusahaan rintisan.
MDI Ventures, ujar Donald, adalah suatu korporasi Venture Capital, di mana dana yang disalurkan ke unicorn adalah milik Telkom Indonesia. “Setelah kami membuktikan kami bisa mengelola US$ 100 juta pertama kami di 2016-2020, Telkom bisa langsung memperbesar alokasi dananya 5 kali lipat [US$500 juta]” kata Donald.
Baca juga: OJK dan BEI Siapkan Aturan untuk Perusahaan Unicorn dan Decacorn