TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG menutup sesi pertama perdagangan hari ini di level 6.031 atau 0,74 persen lebih rendah dari angka penutupan kemarin yang di level 6.076. Indeks pun terpantau sempat jatuh hingga ke angka 5.996 pada paruh pertama perdagangan hari ini.
"IHSG kembali terpengaruh gerakan negatif bursa global dan jatuh di sesi pertama perdagangan hari ini," dinukil dari analisis Samuel Sekuritas Indonesia," Selasa, 21 September 2021.
Tercatat, Bursa AS rontok pada perdagangan semalam. Rinciannya, Dow melemah 1,78 persen atau terburuk sejak bulan Juli. Selain itu, Nasdaq melemah 2,2 persen, dan S&P 500 melemah 1,7 persen, atau terburuk sejak Mei.
Samuel Sekuritas menyebut ada beberapa faktor yang mendorong aksi jual besar-besaran oleh investor, antara laun kekhawatiran terkait efek domino dari kasus utang Evergrande di Cina, sikap hati-hati investor menjelang pertemuan the Fed pada 21-22 September mendatang, angka kasus Covid-19, serta kemungkinan shutdown pemerintah AS akibat habisnya anggaran.
Adapun bursa Asia yang buka hari ini menunjukkan pergerakan bervariasi. Nikkei melemah 1,8 persen dan Hang Seng melemah 0,3 persen. Sementara itu, STI menguat 0,4 persen dan ASX 200 menguat 0,1 persen menguat.
Di bursa Indonesia, sebanyak 174 saham menguat, 329 melemah, dan 169 stagnan pada sesi pertama perdagangan hari ini, dengan nilai transaksi mencapai Rp 6 triliun.
Di akhir sesi pertama hari ini, tercatat angka jual bersih investor asing sebesar Rp 362,5 miliar di pasar reguler, sementara di pasar negosiasi tercatat beli bersih asing sebesar Rp 276,1 miliar.
Saham Telkom Indonesia (TLKM) menjadi saham yang paling diburu investor asing di pasar reguler pada sesi pertama hari ini, dengan nilai net buy asing mencapai Rp 38,4 miliar. Sementara itu, posisi kedua diisi oleh BUKA Rp 19,7 miliar dan ketiga diisi oleh TLKM Rp 12,6 miliar.
Sedangkan, saham Bank BRI (BBRI) menjadi saham yang paling banyak dilepas investor asing di sesi pertama hari ini, dengan nilai net sell asing sebesar Rp 204,5 miliar, diikuti ASII Rp 33,3 miliar dan BBCA Rp 31,7 miliar.
Baca Juga: Samuel Sekuritas Prediksi 3 Isu Ini Bikin IHSG Kembali Terkoreksi Hari Ini