TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III Mohammad Abdul Ghani mengatakan industri gula nasional membutuhkan investasi lebih dari Rp 20 triliun untuk membangun SugarCo. SugarCo merupakan induk holding yang menggabungkan 35 pabrik gula yang ada di Indonesia.
Menurut Ghani, investasi tersebut akan dipakai untuk membangun ulang pabrik-pabrik gula menggantikan bangunan yang eksisting saat ini. Musababnya, pabrik gula di sejumlah tempat telah memenuhi kapasitas maksimal produksi dan tidak mungkin direvitalisasi. Pabrik pun banyak yang telah berusia ratusan tahun.
“Pada akhirnya butuh di atas Rp 20 triliun untuk bangun pabrik baru SugarCo. Banyak pabrik kami yang dibangun 1.200. Kalau direvitalisasi sudah tidak mungkin dan harus dibongkar, ganti baru,” ujar Ghani dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR, Senin, 20 September 2021.
Dengan pembangunan baru, produksi gula dalam negeri akan meningkat sehingga swasembada gula konsumsi terpenuhi. Ghani mengatakan PTPN telah melakukan divestasi saham untuk mencukupi pendanaan tersebut. Adapun porsi saham senilai 49 persen akan ditawarkan kepada investor dan kini memasuki proses valuasi aset.
Selain membenahi pabrik yang sudah ada, SugarCo akan membangun pabrik di lokasi yang baru. Ghani mencontohkan salah satu pabrik gula baru akan dibangun di Lampung. Kini PTPN tengah membuat kajian dengan kapasitas tanaman tebu seluas 35-40 ribu hektare.
Menurut Ghani, upaya yang menjadi bagian perbaikan tata-kelola industri gula nasional ini akan meningkatkan kesejahteraan petani. Ia mencontohkan pada 1930, petani bisa memperoleh sisa hasil usaha (SHU) Rp 63,2 juta per hektare per tahun.
Pada saat itu, Indonesia menjadi pengekspor gula terbesar kedua setelah Kkuba dengan produktivitas tebu secara nasional 15 ton. Namun kini produktivitas itu menyusut tinggal 5 ton. Sedangkan SHU petani ikut melorot drastis. Ghani berharap pada 2024, petani akan mendapatkan SHU Rp 21 juta per hektare per tahun. “Karena untuk setara padi saja Rp 11 juta,” kata Ghani.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca juga: Erick Thohir Dorong Holding BUMN Perkebunan Tebu dan Gula