“Jadi perusahaan ini nanti kerja sama dengan PTPN pemilik HGU, pakai organsasi PTPN lama, untuk menanam dan mengelola tebunya. Kemudian juga tanah rakyat,” kata Gani.
Gani melanjutkan, PTPN tidak akan sembarangan dalam menggandeng investor. Mereka yang berniat menanam modal harus memenuhi kriteria tertentu, yakni merupakan pemain on farm dan off farm, memiliki jaringan ke industri gula luar negeri, dan kuat secara pendanaan.
Menurut Gani, PTPN membutuhkan dana besar lantaran banyak pabrik gula perusahaan yang akan dibangun ulang. Pabrik gula yang ada saat ini disebut-sebut merupakan tinggalan era 1.200-an sehingga tidak layak direvitalisasi. “Harus dibongkar ganti baru. Bahkan di beberapa tempat, kami akan bangun pabrik lagi. Contohnya kami buat akan kaji, mungkin di lampung buat 1 pabrik lagi,” tutur Gani.
Dengan divestasi ini, dia berharap produktivitas petani meningkat dan memperkuat daya saing. Selama ini, produktivitas petani gula terus menurun bahkan hanya 5 ton per tahun per hektare.
BACA: Erick Thohir Dorong Holding BUMN Perkebunan Tebu dan Gula
FRANCISCA CHRISTY ROSANA