INFO BISNIS-Di era digitalisasi saat ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memperluas akses keuangan kepada pelaku UMKM melalui platform digital. Karena itu, bagi OJK hadirnya program Digital Kredit UMKM (DigiKU) sebagai bentuk kolaborasi antara Pemerintah dan Bank HIMBARA memberikan manfaat yang sangat besar bagi pelaku UMKM.
"Terutama dalam memperoleh akses pembiayaan yang cepat, mudah dan terjangkau," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, dalam webinar business matching 'Digitalisasi Pembiayaan untuk UMKM', Sabtu 18 September 2021. Program DigiKU ini diluncurkan pemerintah bersama Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) pada Juli 2020 lalu.
Menurut Wimboh, OJK menyambut baik dan siap mendukung penuh program DigiKU dalam rangka pengembangan UMKM, on-boarding UMKM ke platform digital. "Sehingga pelaku UMKM tidak lagi terjerat oleh pinjaman online (pinjol) ilegal yang merugikan," ujarnya.
Wimboh menjelaskan, program DigiKU tidak hanya menguntungkan UMKM, tapi juga memberi kesempatan bagi perbankan untuk memberikan layanan yang sama seperti yang selama ini diberikan perusahaan financial technology atau fintech.
"DigiKu memberikan kesempatan kepada bank, dalam hal ini bank Himbara dalam mempunyai kesempatan yang sama atau equal playing field antara perbankan dengan platform digital yang disediakan bukan oleh sektor keuangan yang sering kita sebut fintech," kata dia.
Baca Juga:
Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Maritim dan Investasi Odo RM Manuhutu mengatakan, melalui DigiKU pelaku UMKM yang terdaftar di ekosistem digital dapat mengajukan pinjaman tanpa tatap muka, bunga yang kompetitif dan proses yang singkat.
Dalam kurun waktu 1 tahun sejak program ini diluncurkan, DigiKU sudah dimanfaatkan sebanyak Rp 2,45 triliun oleh pelaku UMKM dari target Rp 4,2 triliun di 2021 ini.
"Melihat respon positif ini, target (penyaluran kredit) DigiKu ditingkatkan menjadi Rp 19 triliun hingga 2024. Ini menjadi asa bagi pelaku UMKM untuk memanfaatkan kesempatan akses pembiayaan yang aman dan terjamin,” kata Odo.
UMKM memang menjadi salah satu sektor yang terdampak pandemi Covid-19. Salah satu dampaknya adalah terkait dengan penurunan pendapatan, penurunan omzet, kendala keuangan terkait karyawan atau pekerja dan penurunan kegiatan operasional hingga pada akhirnya dilakukan pengurangan karyawan atau pegawai.
Direktur Bisnis UMKM BNI Muhammad Iqbal mengatakan, pandemi ini telah mengubah banyak hal dalam tatanan kehidupan dan UMKM adalah salah satu yang terdampak oleh pandemi ini.
"Karena itu, kami di BNI bersama-sama dengan stakeholder lainnya yang juga bagian dari ekosistem perekonomian nasional berkomitmen untuk sama-sama mendorong agar kita semua bisa melewati pandemi ini," kata Iqbal.
Terkait bantuan pembiayaan UMKM, BNI berintegrasi dengan berbagai macam solusi keuangan termasuk DigiKU dengan solusi yang dimiliki BNI. "Ini bagian dari kewajiban kami untuk terus menerus mempersiapkan infrastruktur yang diperlukan," ujar Iqbal. (*)