Sementara itu, Direktur PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) Harun Hajadi mengatakan pihaknya membuka opsi pemasangan PLTS atap di produk hunian yang sudah feasible.
“Yang sudah feasible kami coba pasang PLTS atap, tetapi itu sifatnya opsional, karena akan menambah biaya. Dengan promosi dan sosialisasi terus menerus, kami yakin opsi itu akan dipergunakan oleh pembeli dan pada akhirnya bukan menjadi opsi lagi,” tuturnya.
Direktur PT Metropolitan Land Tbk. Olivia Surodjo menuturkan hingga kini sebagian besar produk hunian yang dibangun perusahaan belum memiliki PLTS atap. “Dengan adanya insentif baru, ke depan akan kami akan pelajari terlebih dahulu. Dari sisi konsumen, belum ada yang menanyakan penggunaan panel surya,” katanya.
Meskipun demikian, ucapnya, apabila nantinya ada konsumen yang meminta dipasang PLTS atap, maka pihaknya akan menyesuaikan bangunan produknya. Menurutnya, teknologi PLTS atap dapat mendukung penghematan penggunaan energi.
Diharapkan di masa mendatang harga panel surya bisa lebih murah, sehingga Metland dapat menggunakannya sebagai fitur tambahan. “Untuk bangunan tinggal kami sesuaikan kalua memang ke depan ada yang minta [pasang PLTS atap], tetapi saat ini belum,” ucap Olivia.
Baca juga: Arcandra Tahar Sebut Gas Tetap Dibutuhkan Meski PLTS Atap Masif Dipakai