TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menanggapi penangkapan salah satu karyawan PT Kimia Farma (Persero) Tbk. oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri lantaran diduga sebagai teroris.
Erick mengatakan pemerintah mendukung upaya hukum dan aksi tegas bagi pihak di lingkaran perusahaan pelat merah yang terlibat dalam aksi radikalisme maupun terorisme tersebut.
"Kita pastikan tidak ada tempat bagi terorisme di tubuh BUMN," ujar Erick dalam rekaman video yang dibagikan humas Kementerian BUMN pada Jumat petang, 17 September 2021.
Densus 88 sebelumnya menangkap tiga terduga teroris di Bekasi Utara, Jawa Barat. Tiga terduga teroris itu merupakan anggota Jamaah Islamiyah (JI) dan salah satunya merupakan karyawan Kimia Farma.
Menurut Erick Thohir, Kimia Farma telah memastikan terduga teroris tidak memiliki akses dan kewenangan melakukan penggalangan dana dan CSR untuk kegiatan terorisme. Perseroan telah memiliki sistem verifikasi agar dana tidak digunakan untuk aksi-aki yang menyimpang.