“Kita mulai dulu tahap satu ke ASN, karena ASN tidak terpengaruh (pandemi), income tetap dibayar negara. Sekarang bela negara dengan belanja,” kata Ridwan.
Pengelola borondong. id menggandeng Yayasan Bedo (Bussiness and Export Organization) - yayasan yang menjadi pendamping UMKM di Bali. Saat ini sudah 41 mitra UMKM Bali yang memasarkan 459 item produk di marketplace borondong.id tersebut.
Ridwan mengatakan sudah meminta izin Gubernur Bali I Wayan Koster untuk menggelar peluncuran program Beli Bali tersebut. “Saya juga kontak-kontakan dengan Pak Koster, Pak Gub. Pak Koster bilang bisa launching di Bali syaratnya harus sudah terjadi transaksi. Kalau tidak salah, gabungan yang masuk ke saya sudah lebih dari Rp 500 juta (transaksi), hampir setengah miliar walaupun belum dilaunching, produk sudah dibeli,” kata dia.
Dia optimis kerja sama ini akan saling mengisi karena segmentasi UMKM di Bali dan Jawa Barat yang malah saling mengisi. “Kurangi kata kompetisi, perbanyak kata kolaborasi karena kita sama-sama NKRI,” kata dia.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengatakan, UMKM di Bali sudah menduduki posisi kedua untuk penyumbang PDRB setelah pariwisata di peringkat pertama, dan pertanian di peringkat dua. Program Beli Bali diharapkannya bisa menjadi penggerak perkeonomian di masa pandemi saat sektor pariwisata belum pulih.
“Mudah-mudahan hubungan baik antara Jawa Barat dan Bali tidak terbatas pada marketplace ini, tapi lebih jauh lagi pada hubungan-hubungan lain untuk kesejahteraan kita semua,” kata dia, Jumat, 17 September 2021.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyempatkan menyaksikan peluncuran program Beli Bali yang dihadiri Ridwan Kamil tersebut via daring. “Kang Emil sudah memberitahu tentang acara borondong.id dengan program luar biasa ini. Saya sangat mengapresiasi di tengah pandemi dan tantangan ekonomi ada program yang sangat baik, dan sangat menunjukkan gotong royong yang dimiliki bangsa ini,” kata dia.
AHMAD FIKRI