TEMPO.CO, Jakarta - Samuel Sekuritas mencatat saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menjadi saham yang paling diburu investor asing di pasar reguler pada sesi pertama hari ini.
"Dengan nilai net buy asing mencapai Rp75,9 miliar," kata analis Samuel Sekuritas M Alfatih dalam keterangan tertulis, Kamis, 13 September 2021
Sementara itu, posisi kedua diisi oleh AGRO sebesar Rp 40,1 miliar dan ketiga diisi oleh BBCA Rp 34,3 miliar.
Sementara itu, saham emiten pertambangan Aneka Tambang (ANTM) menjadi saham yang paling banyak dilepas investor asing di sesi pertama hari ini, dengan nilai net sell asing sebesar Rp 18,9 miliar, diikuti BFIN (Rp 13,2 miliar) dan ZINC (Rp 9,7 miliar).
Adapun Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG sempat menguat cukup tinggi di awal sesi pertama perdagangan hari ini. IHSG menyentuh titik 6.137, sebelum menurun kembali dan menutup sesi di level 6.111,7 atau 0,03 persen lebih tinggi dari angka penutupan kemarin yang sebesar 6.110.
Sebanyak 241 saham menguat, 242 melemah, dan 188 stagnan pada sesi pertama perdagangan hari ini, dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,4 triliun.
Di akhir sesi pertama hari ini, tercatat angka beli bersih investor asing sebesar Rp 161,9 miliar di pasar reguler, sementara di pasar negosiasi tercatat jual bersih asing sebesar Rp15,4 miliar.
Saham yang sempat menjadi hot item di awal sesi perdagangan hari ini adalah saham pengelola jaringan Ranch Market, Supra Boga Lestari (RANC), yang sempat menyentuh titik Rp 2.700 per saham sebelum menutup sesi di level Rp 2.410 per saham (+9,55 persen).
Lonjakan ini diduga terkait dengan kabar bahwa Global Digital Niaga (Blibli), e-commerce yang didukung oleh Grup Djarum, telah meneken perjanjian untuk mengakuisisi 51 persen saham RANC.
Dari sektor perbankan, ada dua saham yang menjadi pendongkrak IHSG di sesi pertama hari ini, yaitu BRIS (+4,3 persen) dan AGRO (+6,5 persen). Keduanya naik menjelang reshuffle indeks FTSE Global Equity Index, yang akan berlaku efektif mulai 20 September mendatang.
BACA: IHSG Menguat Ditopang Kenaikan Indeks Saham Wall Street dan Harga Komoditas
HENDARTYO HANGGI