TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) membuka dua lowongan kerja masing-masing untuk posisi tenaga data scientist dan tenaga sistem database.
Lowongan itu untuk proyek analisis stunting selama tiga bulan yang berlangsung pada Oktober hingga Desember 2021.
Berikut ini deskripsi, syarat, dan gaji untuk masing-masing lowongan.
I. Tenaga Data Scientist
1. Tugas:
Posisi ini bertanggung jawab untuk membantu Bappenas dalam melakukan analisis visual perihal determinan stunting, analisis pembiayaan, kapasitas daerah, dan data sarana. Analisis akan ditampilkan pada executive dashboard program percepatan penurunan stunting yang akan menjadi masukan bagi pengambilan keputusan dan kebijakan.
2. Syarat:
- profesional di bidang matematika, statistik atau teknologi informasi
- tenaga ahli dengan latar belakang pendidikan minimal lulusan sarjana (S1) diutamakan master (S2) matematika, statistik, sistem informasi, atau teknologi informasi
- kualifikasi: berpengalaman mengolah data dalam jumlah besar (large data set), berpengalaman dengan Internet of Things (loT) dan memahami machine learning (AI) minimal 5 tahun dan dapat dibuktikan dengan referensi kerja. Selain itu memahami kalkulus dan aljabar dalam pengolahan data, berpengalaman dalam visualisasi data yang dikembangkan ke dalam dashboard sebagai bahan rujukan kebijakan dan dapat dibuktikan dengan referensi kerja. Selain itu juga menguasai teknik dan metodologi untuk pengolahan data menggunakan Phyton,Java, SQL, Stata serta visualisasi data dan dapat dibuktikan dengan sertifikat/sejenis atau dokumentasi hasil pekerjaan
3. Gaji:
Pembiayaan untuk posisi ini menggunakan hibah INEY Grant sebesar Rp 66 juta termasuk pajak. Pembayaran setiap bulan sebesar Rp 22 juta.
Berita Selanjutnya
Artikel Terkait
-
Indonesia-PBB Luncurkan Laporan Tahunan Soal Pelaksanaan UNSDCF 2021-2025, Apakah Itu?
-
Bappenas dan PBB Meluncurkan Laporan Hasil Tahunan soal Pembangunan
-
Susu Ikan Diusulkan Menjadi Hidangan Makan Bergizi Gratis Prabowo, Apa Bedanya dengan Susu Sapi?
-
Bappenas Kerja Sama dengan Inggris Kawal Isu SDGs dan Ekonomi Hijau
-
Kementerian Kelautan Dorong Susu Ikan untuk Program Makan Bergizi Gratis
-
Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Tidak Gunakan Anggaran Bappenas
Rekomendasi Artikel
Video Pilihan
Indonesia-PBB Luncurkan Laporan Tahunan Soal Pelaksanaan UNSDCF 2021-2025, Apakah Itu?
12 jam lalu
Melalui Kementerian PPN/Bappenas, Indonesia dan PBB meluncurkan Laporan Hasil Tahunan pelaksanaan program pembangunan pemerintah 2021-2025.
Bappenas dan PBB Meluncurkan Laporan Hasil Tahunan soal Pembangunan
1 hari lalu
Laporan ini menyoroti pekerjaan dan dampak yang dicapai pada tahun ketiga pelaksanaan United Nations Sustainable Development Cooperation Framework
Susu Ikan Diusulkan Menjadi Hidangan Makan Bergizi Gratis Prabowo, Apa Bedanya dengan Susu Sapi?
1 hari lalu
Susu ikan diusulkan menjadi hidangan di program makan bergizi gratis Prabowo-Gibran. Apa beda susu ikan dan susu sapi?
Bappenas Kerja Sama dengan Inggris Kawal Isu SDGs dan Ekonomi Hijau
2 hari lalu
Bappenas dan pemerintah Inggris bekerja sama mengawal isu pembangunan berkelanjutan (SDGs) serta ekonomi hijau.
Kementerian Kelautan Dorong Susu Ikan untuk Program Makan Bergizi Gratis
2 hari lalu
Program susu ikan ini diklaim sebagai satu gerakan mengurangi stunting di Indonesia.
Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Tidak Gunakan Anggaran Bappenas
2 hari lalu
Suharso Monoarfa mengatakan program makan bergizi gratis Prabowo tidak akan menggunakan anggaran Bappenas.
Pembangunan IKN Tahap II dimulai 2025, Bappenas: Fokus Membangun Economic Crowd
2 hari lalu
Pembangunan ini dianggap penting untuk dapat memastikan orang-orang yang tinggal di IKN tercukupi kebutuhan sosial dan fisiknya
BKKBN Dukung Makan Bergizi Gratis untuk Tingkatkan Kesehatan Masyarakat
3 hari lalu
Pakar di BKKBN mengatakan program makan bergizi gratis yang diprakarsai Badan Gizi Nasional dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Stunting Menurun Drastis, Bupati OKU Timur Terima Insentif Fiskal
7 hari lalu
Lanosi, Bupati OKU Timur, berhasil menurunkan angka stunting dari 19,1 persen (2022) menjadi 9,3 persen (2023) dan mendapat insentif fiskal Rp 6,8 miliar atas pencapaian tersebut.
Lowongan Kerja BUMN dengan Tenggat 30 September 2024
8 hari lalu
Beberapa anak usaha dari Badan Usaha Milik Negara atau BUMN terus membuka lowongan kerja dengan tenggat yang berbeda