TEMPO.CO, Jakarta - Kereta LRT Jabodebek yang akan beroperasi pada pertengahan 2022 digadang-gadang bakal melewati 18 stasiun. Vice President Public Relations PT KAI (Persero) Joni Martinus mengatakan stasiun LRT akan berada di lokasi-lokasi strategis, mulai kawasan perumahan hingga kawasan bisnis.
"Tujuannya untuk memudahkan para penglaju untuk bertransportasi dari dan menuju Ibu Kota atau wilayah lainnya," kata Joni dalam keterangannya seperti dikutip Kamis, 16 September 2021.
Adapun 18 stasiun itu meliputi Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang. Kemudian, Stasiun TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jatimulya.
Stasiun LRT terdiri atas dua tipe, yaitu tipe interchange station, seperti Stasiun Cawang, dan tipe typical station untuk 17 stasiun lainnya. Perbedaan dari tipe stasiun ini adalah jumlah jalur, luas stasiun, dan fasilitas tambahan yang ada di dalamnya.
Interchange station nantinya memiliki lantai. Lantai pertama adalah area boarding dan komersial, lantai dia akan menjadi peron, dan lantai tiga adalah area komersial. Stasiun Cawang menjadi interchange station karena merupakan wilayah transit.
Sedangkan stasiun dengan tipe typical station bakal memiliki dua lantai. Lantai pertama akan menjadi area boarding dan lantai dua merupakan area peron.
Joni menerangkan, stasiun LRT Jabodebek bakal dilengkapi fasilitas akses berupa eskalator, tangga, dan lift, toilet, ruang menyusui, musala, ruang kesehatan, passenger information display system (PIDS), passenger announcement, dan CCTV. Fasilitas ramah disabilitas juga akan dikembangkan, seperti lift, gate, toilet khusus disabilitas, serta tactile.
Dari sisi akses stasiun, stasiun LRT Jabodebek diklaim memiliki keunggulan karena akan terintegrasi dengan berbagai moda transportasi umum. Misalnya Stasiun Dukuh Atas, lokasinya berada di dekat Stasiun KRL Sudirman, Stasiun MRT Dukuh Atas BNI, Stasiun KA Bandara BNI City, halte Transjakarta, serta berbagai moda transportasi lainnya. Kemudian Stasiun Halim, lokasinya terintegrasi dengan Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung serta dekat dengan Bandara Internasional Halim Perdanakusuma.