Adapun selama pandemi Covid-19, Wimboh mengatakan kinerja kredit perbankan masih terjaga. Penyaluran kredit tercatat tumbuh 0,5 persen secara year on year dan 1,5 persen secara year to date.
Selama 2021, pertumbuhan kredit mengalami kontraksi hanya saat pemerintah membatasi kegiatan masyarakat pada Juli-Agustus. Pertumbuhan kredit sempat mengalami penurunan 0,32 persen secara month to month.
Wimboh mengatakan kinerja penyaluran kredit akan kembali ke jalur positif jika pembatasan mobilisasi dilonggarkan. Adapun sampai Juli 2021, perbankan terdata telah menyalurkan kredit senilai Rp 1.439 triliun. Dalam periode sama, pelunasan kredit mencapai Rp 1.332 triliun.
Pertumbuhan kredit ditopang oleh BPD dan bank BUMN. “BPD tidak terpengaruh covid karena kredit lebih banyak ke ASN. Sedangkan bank nasional masih minus -2,62 persen, dan year to date minus 0,45 persen,” tutur Wimboh.
Baca: DPR Singgung Kasus Kebocoran Data, Bos Tokopedia: Pentagon pun Pernah Jebol