TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Otoritas Bandara X Merauke Dadang Indra Negara menyatakan cuaca di sekitar Intan Jaya, Papua, berkabut saat pesawat Rimbun Air hendak mendarat. Pesawat kargo tersebut dinyatakan jatuh di hutan dalam di Distrik Sugapa setelah hilang kontak.
“Waktu pesawat mau landing, cuacanya berkabut. Tapi nanti penyebabnya akan diinvestigasi,apakah karena cuaca atau karena ada sesuatu,” ujar Dadang saat dihubungi Tempo pada Rabu, 15 September 2021.
Dadang menjelaskan pesawat kargo yang mengangkut bahan bangunan lepas landas dari Bandara Nabire pada Rabu pagi. Pesawat semestinya tiba di Intan Jaya pukul 22.25 waktu UTC. Namun pesawat hilang kontak sekitar 57 menit setelah terbang.
Adapun pesawat dikemudikan oleh pilot bernama Hj. Mirza. Pesawat juga diawaki oleh Fajar sebagai kopilot dan Iswahyudi sebagai teknisi.
Dadang mengatakan titik jatuhnya pesawat telah ditemukan. Pesawat terdeteksi oleh warga di Bukit Kampung Bilogai sekitar pukul 11.00 WIT di ketinggian 2.400 meter dengan koordinat 7219979585751.
Tim lapangan dibantu Basarnas pun langsung melakukan evakuasi korban pesawat Rimbun Air sejak Rabu siang. Namun saat ini pencarian telah dihentikan karena alasan cuaca dan akan dilanjutkan esok hari. Evakuasi itu juga meliputi pencarian kotak hitam atau blackbox yang akan diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk keperluan investigasi.
Baca: Kasus Vitamin Palsu, Bos Tokopedia: Puluhan Ribu Toko Ditutup, tapi...