2. Pesawat Rimbun Air Hilang Kontak di Intan Jaya, Ini Penjelasan Kemenhub
Pesawat kargo Rimbun Air seri twin other 200 PK-OTW hilang kontak di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Rabu pagi, 15 September 2021. Pesawat tersebut sebelumnya lepas landas dari Kabupaten Nabire pukul 06.40 WIT membawa bahan bangunan.
Juru bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati, menyatakan AirNav Sugapa terakhir melakukan kontak dengan pilot pukul 07.37 WIT. “Hingga saat ini tidak ada komunikasi dengan Pesawat Rimbun Air PK-OTW,” ujar Adita dalam keterangannya, Rabu, 15 September 2021.
Adapun pesawat dikemudikan oleh pilot bernama Hj. Mirza. Pesawat tersebut juga diawaki oleh Fajar sebagai kopilot dan Iswahyudi sebagai teknisi.
Adita menyatakan Kantor Otoritas Bandara Wilayah X Merauke terus melakukan koordinasi bersama Tim Aparat Keamanan dan BASARNAS untuk melakukan pencarian perihal hilangnya kontak pesawat tersebut.”Perkembangan lanjut akan kami laporkan,” tutur Adita.
3. 50 Persen Hotel di Bali Masih Tutup, Okupansi Mendekati Nol Persen
Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya berujar, pelonggaran PPKM belum berhasil mendongkrak okupansi hotel di Pulau Dewata. Ia menyebut jumlah kunjungan tamu per hari yang sebanyak 4.000 orang tak sebanding dengan total kamar hotel di Bali.
“Jumlah wisatawan domestik datang per hari hanya 3.500-4.000. Ini belum signifikan berpengaruh dibandingkan total kamar yang mencapai 146 ribu lebih. Jadi ekornya saja belum terisi,” ujar Rai saat dihubungi Tempo pada Rabu, 15 September 2021.
Rai menjelaskan, rata-rata okupansi hotel masih di bawah 7 persen bahkan mendekati nol persen. Persebaran turis pun belum merata sehingga terdapat daerah yang masih sangat sepi, seperti Kuta dan Ubud.
PHRI Bali menyatakan sebanyak 50 persen hotel di Pulau Dewata masih memilih tutup. Musababnya, untuk mencapai titik impas atau break even point, tingkat okupansi hotel harus menyentuh 40 persen. Bila hotel beroperasi dengan tingkat hunian minim, pengelola tidak dapat memenuhi biaya produksi.