TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG mengawali pergerakannya pada pekan ini dengan kurang menggembirakan. Pasalnya, indeks menutup sesi pertama di level 6.055 alias 0,65 persen lebih rendah dari angka penutupan kemarin yang di level 6.095.
Sebanyak 234 saham menguat, 265 melemah, dan 168 stagnan pada sesi pertama perdagangan hari ini, dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,1 triliun.
"Di akhir sesi pertama hari ini, tercatat angka jual bersih investor asing sebesar Rp 60,3 miliar di pasar reguler, sementara di pasar negosiasi tercatat beli bersih asing sebesar Rp 33,8 miliar," dinukil dari analisis Samuel Sekuritas Indonesia, Senin, 11 September 2-21.
Saham emiten pertambangan Aneka Tambang alias ANTM menjadi saham yang paling diburu investor asing di pasar reguler pada sesi pertama hari ini, dengan nilai net buy asing mencapai Rp 31,3 miliar. Sementara itu, posisi kedua diisi oleh BUKA dengan nilai Rp 26,3 miliar dan ketiga diisi oleh ASII Rp 21,7 miliar.
Sedangkan, saham bank digital Bank Jago alias ARTO menjadi saham yang paling banyak dilepas investor asing di sesi pertama hari ini, dengan nilai net sell asing mencapai Rp 37,7 miliar, diikuti BMRI Rp 36 miliar dan UNVR Rp 26,4 miliar.
Pemuncak klasemen top gainer di sesi pertama hari ini adalah saham bank mini milik Chairul Tanjung, Allo Bank Indonesia (BBHI), yang berhasil menutup sesi pertama dengan kenaikan 20,2 persen ke titik Rp 2.730 per saham.
Sebagai pengingat, bank yang sebelumnya bernama Bank Harda Internasional ini berencana menggelar rights issue, dengan rencana penerbitan sebanyak-banyaknya 11 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Dengan demikian, saham pengisi lima besar top gainer di sesi pertama ini antara lain BBHI yang naik 24,7 persen ke Rp 3.530 per saham, ASMI yang naik 24,6 persen ke Rp 314 per saham, NICK yang naik 24 persen ke Rp 645 per saham, SBMA yang naik 21,2 persen ke Rp 456 per saham, dan PBSA yang naik 20,3 persen ke Rp 620 per saham.
Sementara itu, lima besar top loser sesi pertama hari ini antara lain LABA yang turun 6,9 persen ke Rp 348 per saham, PTDU yang turun 6,8 persen ke Rp 354 per saham, PCAR yang turun 6,8 persen ke Rp 354 per saham, SLIS yang turun 6,8 persen ke Rp 4.060 per saham, serta CSMI yang turun 6,8 persen ke Rp 2.980 per saham.
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
Baca: Kimia Farma Belum Pecat Pegawainya yang Terduga Teroris, Ini Sebabnya