TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno membuat sayembara untuk penamaan objek wisata di sekitar kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, seiring belum adanya nama baku untuk objek pemandangan danau buatan berpulau-pulau tersebut.
Salah satu desa yang berada di sana yakni Desa Teluk Mesjid di Kecamatan XIII Koto Kampar yang juga merupakan salah satu dari 50 desa wisata Indonesia tahun 2021.
"Kalau melihat ini spot-nya ini luar biasa, mirip sekali dengan apa yang ada di Papua yakni Raja Ampat. Tapi ini perlu nama, tolong netizen seluruh dunia di mana pun kalian berada berikan upaya terbaik pemberian nama di spot ini," kata Menparekraf Sandiaga Uno ketika berkunjung ke Puncak Kompei yang menyajikan pemandangan tersebut, Minggu 12 September 2021.
Nantinya, lanjut dia, Generasi Pesona Indonesia akan memfasilitasi, lalu dipilih lima terbaik. Lima itu, kata dia, akan diundang langsung ke sini. Jadi ini, lanjutnya, adalah sayembara terbuka untuk seluruh netizen, tidak hanya di Indonesia, tapi juga dunia.
Sebelumnya Forum Peduli Pariwisata PLTA Koto Panjang menyampaikan kelompok sadar wisata membuat beberapa destinasi di antaranya Puncak Kompei yang akan dijadikan ikon Koto Mesjid dengan pemandangan jajaran pulau yang indah.
Menparekraf Sandiaga Uno didampingi Gubernur Riau, Syamsuar dan Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto mengunjungi Desa Wisata Koto Mesjid dalam rangka penilaian calon pemenang Anugerah Desa Wisata Indonesia.
Usai ke Kabupaten Kampar, Menparekraf bertolak ke Pekanbaru tepatnya di Kecamatan Rumbai Pesisir. Di tempat kelahirannya itu Menparekraf berkunjung ke Teras Coffee dan bercengkerama dengan masyarakat Rumbai.
Selanjutnya Sandiaga mengunjungi Galeri Ekonomi Kreatif Riau yang berada di Lembaga Adat Melayu di Kota Pekanbaru. Tempat tersebut telah diresmikannya secara daring, namun kali ini dia berkesempatan melihat langsung gerai-gerai kreatif di sana.
BACA: Kekayaan 6 Menteri Jokowi Berkurang, Sandiaga Kehilangan Harta Rp 1,2 Triliun!